53 Kasus Kebakaran di Kota Bengkulu hingga Juli 2024 Didominasi Korsleting Listrik

Jumat 26 Jul 2024 - 23:37 WIB
Reporter : Wesjer Tourindo
Editor : M. Rizki Amanda Lubis

KORANRB.ID – Hingga Juli 2024 ini, Dinas Pemadam Kebakaran & Penyelamatan Kota Bengkulu mencatat kasus kebakaran terjadi sebanyak 53 kali.

Total kasus tersebut sepanjan tujuh bulan sejak Januari hingga Juli 2024 ini, dengan berbagai macam penyebab. Bahkan ada kebakaran lahan.

Disampaikan Kasi Ops Dinas Pemadam Kebakaran & Penyelamatan Kota Bengkulu, Limpriadi bahwa pada kurun waktu Januari hingga Juli terdapat 53 kasus kebakaran dengan jenis kebakaran berbeda-beda.

“Kalau berdasarkan data yang kita himpum terakhir pada 26 Juli 2024 sebanyak 53 kasus. Salah satunya empat kasus kebakaran lahan yang terjadi pada April dan Juli sebanyak 2 kali juga,” jelas Limpriadi. 

BACA JUGA:Optimalisasi BPJS Kesehatan di Provinsi Bengkulu Melalui Pesiar

BACA JUGA:Pemkot Bengkulu Adakan Perlombaan Sambut Hari Kemerdekaan

Untuk penyebab juga beragam mulai dari korsleting listrik hingga pembakaran samaph hingga bunga api menyambar bahan yang mudah terbakar.

“Peyebab sangat beragam yang jelas kebanyakan dari korsleting listrik,” terang Limpriadi.

Ia melanjutkan prediksi kebakaran lahan akan terjadi itu pasti. Pasalnya saat ini musim kemarau sedang terjadi.

Di mana situasi ini dengan suhu panas terik matahari menyengat akhirnya tumbuhan menjadi kering dan sangat mudah terbakar.

BACA JUGA:Dianggarkan Setiap Tahunnya, Ini Manfaat Dana Bantuan Partai Politik

BACA JUGA:Memotret Nilai Keterbukaan Informasi Bengkulu 2024, KIP Lakukan FGD Bersama 10 Informan Ahli

“Kita imabau untuk masyarakat yang ingin membuka lahan atau membakar sampah diharap hati-hati. Sekarang ini musim kemarau melanda Kota Bengkulu dan sekitarnya,” jelas Limpriadi.

Kemudian hati-hati dengan api rokok yang dilemparkan, pastikan api sudah mati dan jangan sembarangan membuang sisa rokok yang masih hidup.

“Segala jenis potensi api harus diperhatikan dan hati-hati,” terang Limpriadi.

Kategori :