Tangerang mengalami pertumbuhan pesat dalam hal pembangunan perumahan, pusat perbelanjaan, dan infrastruktur.
Proyek-proyek pembangunan ini meningkatkan permintaan akan barang dan jasa, yang dapat mendorong biaya hidup naik.
Kenaikan permintaan terhadap properti di Tangerang, baik untuk hunian maupun komersial, mengakibatkan harga tanah dan sewa yang lebih tinggi.
Ini mempengaruhi biaya hidup, terutama di kawasan yang baru berkembang atau yang dekat dengan pusat kota.
Tangerang telah mengembangkan infrastruktur modern, termasuk transportasi, fasilitas kesehatan, dan pusat perbelanjaan.
Keberadaan fasilitas-fasilitas ini sering kali menyebabkan biaya hidup meningkat karena biaya operasional dan layanan yang lebih tinggi.
BACA JUGA:DBH 2024 Baru Diterima Rp3 Miliar, Minta Pemprov Segera Salurkan Sisanya
BACA JUGA:386 Kendaraan Ditilang Selama Ops Patuh Nala Polres Lebong 2024
Peningkatan kualitas hidup di Tangerang, dengan adanya kawasan bisnis dan hunian yang nyaman serta akses ke fasilitas modern, sering kali berujung pada biaya hidup yang lebih tinggi.
7 . Kota Bogor
Biaya hidup rata-rata di Kota Bogor mencapai Rp 10,7 juta per bulan. Bogor, yang merupakan salah satu kota di wilayah Jabodetabek, dengan biaya hidup termahal di Indonesia. Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan biaya hidup di Bogor menjadi relatif tinggi.
Bogor berada dekat dengan Jakarta, yang memengaruhi harga properti dan biaya hidup.
Banyak orang yang bekerja di Jakarta tetapi memilih untuk tinggal di Bogor untuk menghindari biaya tinggi di ibu kota, yang dapat menyebabkan kenaikan harga properti dan sewa di Bogor.
Bogor telah mengalami pertumbuhan urbanisasi yang pesat, termasuk pembangunan perumahan, pusat perbelanjaan, dan infrastruktur.
Pertumbuhan ini dapat meningkatkan biaya hidup karena permintaan yang tinggi untuk barang dan jasa.
Kenaikan permintaan untuk hunian di Bogor, yang sering kali dikaitkan dengan pencarian tempat tinggal yang lebih terjangkau daripada Jakarta, dapat menyebabkan harga tanah dan sewa meningkat.