KOTA MANNA, KORANRB.ID - Pemkab Bengkulu Selatan kini sedang mengkaji potensi pembuatan irigasi dan bendungan air Nelengau di Desa Ganjuh Kecamatan Pino. Apabila terelisasi ada potensi 1000 Hektre sawah baru.
Saat ini lahan pertanian dan pasokan air Bengkulu Selatan semakin menyempit. Hal tersebut bukan tanpa sebab. Alih fungsi lahan sawah menjadi lahan perkebunan kelapa sawit membuat areal persawahan semakin sedikit.
Bukan hanya itu, masyarakat juga mengubah fungsi lahan persawahan menjadi kawasan perumahan.
BACA JUGA:Anggaran Pilkada Rp35,8 Miliar Tuntas Disalurkan, Kepolisian dan TNI Juga Terima
BACA JUGA:Pengerjaan SPAM Kobema, Bagian Pemprov Baru 70 Persen, Kementerian Sudah 80 Persen
Oleh karena itu, Pemkab Bengkulu Selatan saat ini mempunyai ide dan gagasan, areal persawahan yang luas tetap dapat menjadi penopang ketahanan pangan masyarakat.
Sekda Bengkulu Selatan, Sukarni Dunip mengatakan, pihaknya melakukan kajian bersama dengan LPPM Teknik Sipil Universitas Bengkulu.
Pada kesempatan itu Sukarni berharap hasil kajian ini dapat menjadi solusi yang tepat untuk mengatasi masalah kekurangan air di area persawahan.
Irigasi pengairan sawah di kawasan Desa Ganjuh menurut Sekda harus lebih diperhatikan. Salah satunya dengan membangun bendungan dan irigasi.
Dengan demikian potensi produk pangan padi di Bengkulu Selatan dapat meningkat. Dan akhirnya kesejahteraan masyarakat lebih terjamin.
Lebih lanjut Sukarni, dengan adanya kajian tersebut bukan hanya menjadi solusi yang tepat untuk mengatasi masalah kekurangan air irigasi pengakhiran sawah kawasan Ganjuh dan sekitarnya. Saat ini fokus pemerintah mewujudkan ketahanan pangan dan menghadapi global.
“Ini menjadi tantangan bagi pemeritah daerah, oleh sebab itu butuh kajian yang matang. Dan salah satu solusi pemeritah saat ini membangun bendungan dan irigasi di Ganjuh,” kata Sekda.
BACA JUGA:Tunggu Realisasi Pembangunan Kolam Retensi Pengendali Banjir Kota Bengkulu
BACA JUGA:Salurkan Pangan Murah Untuk Stabilitas Harga, Gelar Program di Setiap Kecamatan
Kepala Bapedda Litbang Bengkulu Selatan, Fikri Al Jauhari didampingi Kabid Perekonomian SDA dan Infrastruktur Dwi Priandona mengatakan, dengan diskusi bersama ahli tersebut upaya penyiapan dokumen kajian teknis bendungan air Nelengau dapat disiapkan.