GAZA CITY, KORANRB.ID – Hingga memasuki hari ke-17 pada hari ini, perang Hamas-Israel, belum ada tanda-tanda bakal ada perdamaian.
Bukannya berhenti, serangan Israel ke Jalur Gaza malah kian brutal.
Negeri zionis itu juga menjatuhkan bom di Tepi Barat serta menangkapi ratusan penduduk Palestina.
Bom yang dijatuhkan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) pada Sabtu (21/10) malam telah merenggut 55 nyawa warga Palestina.
Sebuah bom juga dijatuhkan di Masjid Al Ansar yang berada di kamp pengungsian wilayah pendudukan Tepi Barat. Dua orang tewas dan tiga lainnya terluka akibat serangan tersebut.
BACA JUGA: Gaji PTT Ditambah Rp 5 Miliar
Negara yang dipimpin Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu itu mengeluarkan ancaman terbaru agar warga Gaza mengungsi ke area selatan yang berbatasan dengan Mesir.
Sebab, mereka akan melakukan operasi pengeboman yang lebih besar lagi.
’’Kami akan memperdalam serangan untuk meminimalkan bahaya terhadap pasukan kami pada tahap perang berikutnya. Kami akan meningkatkan serangan mulai Minggu,’’ terang Juru Bicara Militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari seperti dikutip The Guardian.
Enam hari pertama perang di Gaza, Israel sudah menjatuhkan setidaknya 6 ribu bom. Itu hampir setara dengan bom yang dijatuhkan AS di perang Afghanistan selama setahun.
Padahal, wilayah Afghanistan 1.800 kali lebih besar dari Jalur Gaza. Itu menunjukkan betapa masifnya kekejian Israel di Gaza.
Total ada 4.651 korban tewas di Jalur Gaza dan setidaknya 90 orang di Tepi Barat sejak awal perang.
Korban luka di dua wilayah tersebut mencapai hampir 16 ribu orang. Sekitar 40 persen dari korban meninggal dan 70 persen korban luka adalah anak-anak.
Saat ini banyak orang tua di Gaza yang menuliskan nama di kaki anak-anaknya. Itu dilakukan untuk membantu identifikasi jika mereka pada akhirnya harus meninggal karena bom Israel.
Sebab, banyak yang meninggal dalam kondisi jasadnya tidak utuh lagi. Badan Pengungsi Palestina (UNWRA) juga mengungkap bahwa 29 staf mereka di Gaza tewas.