Jumlah warga Palestina yang ditahan oleh Israel juga meningkat dua kali lipat sejak perang.
Ada 4 ribu pekerja asal Gaza dan 1.070 warga Tepi Barat yang ditangkap Israel dengan berbagai alasan.
Mereka diletakkan di pangkalan militer Sde Teyman, penjara Ofer di Ramallah, serta di kamp militer Anatot di wilayah pendudukan Jerusalem Timur.
’’Para tahanan mengalami kelaparan dan kehausan. Mereka dilarang mengakses obat-obatan, khususnya bagi mereka yang menderita penyakit kronis yang memerlukan pengobatan rutin,’’ ujar Komisi Urusan Tahanan Otoritas Palestina Qadura Fares seperti dikutip Al Jazeera.
Situasi kian buruk setelah pihak penjara memutus aliran listrik dan air. Sebelum perang awal bulan ini, ada sekitar 5.200 warga Palestina di tahanan Israel. Artinya, saat ini jumlah tahanan naik dua kali lipat.
Di lain pihak, 20 truk bantuan kemanusiaan mulai memasuki Gaza sejak Sabtu. Minggu (22/10) bantuan kedua sebanyak 17 truk juga sudah tiba.
Para petugas medis berharap di antara bantuan itu ada bahan bakar untuk membuat rumah sakit bisa kembali beroperasi maksimal.
Mereka juga kewalahan karena kekurangan sumber daya manusia dan dibanjiri oleh begitu banyaknya korban.
Saat ini ada setidaknya 130 bayi prematur yang terancam kehilangan nyawa jika listrik mati.
’’Dunia tidak bisa hanya melihat bayi-bayi ini terbunuh akibat pengepungan di Gaza,’’ ujar Melanie Ward, kepala eksekutif bantuan medis untuk Palestina.
Israel di lain pihak juga terus diserang oleh Hizbullah dari sisi Lebanon. Ada 14 permukiman di sepanjang perbatasan Lebanon yang diungsikan, menyusul 28 permukiman lainnya yang dikosongkan lebih dulu.
Hizbullah berjanji akan menyerang dalam skala besar jika Israel sampai menyerang Gaza dari darat. Netanyahu menegaskan akan membalas jika Hizbullah terus menyerang.
’’Kami akan menyerang dengan kekuatan yang bahkan tidak dapat mereka bayangkan dan dampaknya terhadap mereka dan negara Lebanon akan sangat menghancurkan,’’ ancam Netanyahu.
BACA JUGA: Penuhi Panggilan Penyidik, Eks Wakil KPK Dorong Penetapan Tersangka Ketua KPK
Di lain pihak, dukungan untuk Palestina di berbagai negara kian kuat karena melihat kebrutalan Israel. Sekitar 100 ribu orang massa pro-Palestina turun ke jalanan Kota London, Inggris.
Demo dengan skala lebih kecil juga terjadi di Birmingham, Cardiff, Belfast, dan Salford. Hal serupa terjadi di Australia, AS, Malaysia, dan berbagai negara lainnya.