BACA JUGA:Tunggu Realisasi Pembangunan Kolam Retensi Pengendali Banjir Kota Bengkulu
Terpisah, Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan RI, Djatmiko Bris Witjaksono menambahkan, Perundingan Putaran Pertama I–GCC FTA akan dimulai pada September 2024 dan dilanjutkan dengan Putaran Kedua pada November 2024.
Kedua putaran perundingan akan mencakup isu perdagangan barang, perdagangan jasa, ketentuan asal barang, sanitasi dan fitosanitasi, prosedur kepabeanan dan fasilitasi perdagangan, hambatan teknis perdagangan, investasi, usaha kecil dan menengah (UKM), perdagangan digital, hak kekayaan intelektual, kerja sama ekonomi, ekonomi Islam termasuk halal, serta penyelesaian sengketa.
Djatmiko mengungkapkan, I–GCC FTA merupakan perjanjian dagang Indonesia yang ketiga dengan mitra dagang di kawasan Timur Tengah.
Sebelumnya, Indonesia telah memiliki perjanjian dagang Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) dengan Persatuan Emirat Arab dan Preferential Trade Agreement (PTA) dengan Iran.
“Koordinasi intensif akan terus dilakukan bersama kementerian dan lembaga, termasuk dengan pelaku usaha, untuk mempersiapkan perundingan agar berjalan lancar dan sesuai target,” bebernya.
Sebelumnya, Indonesia dan GCC telah menyepakati kerangka acuan (Term of Reference/ToR) I–GCC FTA yang telah ditandatangani Ketua Kelompok Perunding dari kedua pihak pada Selasa, 9 Juli 2024.
BACA JUGA:Berikut Deretan Band yang Mempengaruhi Perjalanan Musik Rock di Indonesia
BACA JUGA:Ini 15 Kota di Indonesia dengan Angka Kemajuan Tertinggi, Kota Kamu Nomor Berapa?
Kerangka acuan tersebut akan menjadi pedoman dalam melaksanakan perundingan.
Untuk diketahui, GCC GCC merupakan aliansi kerja sama ekonomi dan politik yang beranggotakan enam negara, yaitu Arab Saudi, Persatuan Emirat Arab, Kuwait, Bahrain, Oman, dan Qatar.
Pada periode Januari—Mei 2024, total perdagangan Indonesia dengan GCC tercatat sebesar USD 6,2 miliar.
Pada periode ini, ekspor Indonesia ke GCC tercatat sebesar USD 2,7 miliar sedangkan impor Indonesia dari GCC sebesar USD 3,5 miliar.
Sementara itu, pada 2023, total perdagangan Indonesia–GCC mencapai USD 15,7 miliar.
Pada tahun tersebut, nilai ekspor Indonesia ke kawasan tersebut tercatat sebesar USD 6,1 miliar dan nilai impor Indonesia dari GCC tercatat sebesar USD 9,6 miliar.
Komoditas ekspor utama Indonesia ke GCC di antaranya mobil dan kendaraan bermotor, minyak kelapa sawit, perhiasan, kapal suar, serta kertas dan kertas karton tidak dilapisi.