KORANRB.ID - Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan bersama Sekretaris Jenderal Dewan Kerja Sama untuk Negara Arab di Teluk (Gulf Cooperation Council/GCC) Jasem Mohamed Al-Budaiwi secara resmi meluncurkan perundingan Indonesia–Gulf Cooperation Council Free Trade Agreement (I–GCC FTA).
Peluncuran perundingan tersebut ditandai dengan penandatanganan Pernyataan Bersama (Joint Statement) Peluncuran I–GCC FTA di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Rabu, 31 Juli 2024.
Pemerintah optimistis kerja sama ini akan meningkatkan pasar ekspor Indonesia ke seluruh negara anggota GCC dan semakin mengokohkan hubungan Indonesia dengan semua negara Arab di Teluk.
“Sudah bertahun-tahun dibahas, tetapi baru hari ini perundingan perjanjian ini bisa diluncurkan. Untuk itu, saya mengajak kedua pihak untuk meningkatkan hubungan dagang melalui perjanjian dagang ini,” kata Zulkifli.
Menurut Zulkifli Hasan, penandatanganan Joint Statement Perundingan I–GCC FTA merupakan langkah awal bagi Indonesia dan GCC untuk segera memulai perundingan.
BACA JUGA:Masyarakat Merasa Dirugikan PT ABS, Bupati Bengkulu Selatan Dukung Jalur Hukum
“Kami optimis perundingan dapat diselesaikan dalam jangka waktu 24 bulan sebagaimana disepakati kedua pihak,” ujarnya.
Zulkifli Hasan juga mengapresiasi dan memberikan penghargaan setinggi-tingginya atas kedatangan Sekretaris Jenderal GCC ke Indonesia.
Ia pun menyampaikan, Indonesia - GCC memiliki ekonomi yang besar dan kuat.
“Indonesia menyumbang jumlah penduduk yang besar bagi ASEAN yang berjumlah sekitar 600 juta jiwa. Di sisi lain, negara teluk juga mempunyai jumlah penduduk yang besar. Untuk itu, Saya kembali mengajak untuk bersama-sama meningkatkan perdagangan Indonesia – GCC ini. Dengan melalui FTA, kita sudah memulai sesuatu yang baik,” paparnya.
Sementara itu, Sekjen GCC Jasem Mohamed Al-Budaiwi meyakini, peluncuran I-GCC FTA menjadi tonggak sejarah hubungan ekonomi antara Indonesia dan negara-negara Arab di teluk.
Al-Budaiwi meyakini nilai perdagangan kedua pihak akan terus meningkat, khususnya dengan adanya perjanjian kerja sama yang baru.
“Peluncuran perjanjian dagang kedua negara pada hari ini menjadi sejarah bagi Indonesia dan negara_negara teluk. Kami yakin perjanjian ini dapat membawa kebaikan bagi kedua pihak, khususnya di bidang ekonomi,” tutur Al-Budaiwi.