All Terrain untuk semua jenis medan jalan (non ekstrim), M/T atau mud terrain untuk jalan berbatu, lumpur dan sebagian besar jalan tipe off road. Sedangkan H/T atau high terrain merujuk pada highway – bukan high mountain atau pegunungan – yang artinya untuk jalan diperkotaan dan jalan raya.
BACA JUGA:Perbedaan Mikro dan Makro dalam MLBB, Pahami dan Kalian Pasti Jago
BACA JUGA:Mau Beli Komputer Gaming Harga Terjangkau, Ini 10 Rekomendasi Merk yang Bisa Jadi Pilihan
Pembedanya adalah pada kembangan atau pola telapak ban yang berhubungan dengan daya cengkeram, kemampuan menapak permukaan dan efek samping pada getar, suara dan harga.
Anda tidak mungkin memberikan mobil sedang istri dengan ban M/T bukan, selain berisik, boros bensin, juga tidak nyaman.
Langkah berikutnya, pahami tulisan yang ada di ban. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, pada setiap kendaraan umumnya tercantum tipe ban apa yang dibutuhkan. Sebagai contoh P 195/55R16 87V yang artinya:
P : Passenger yang artinya ban mobil diperuntukan bagi kendaraan penumpang.
195 : Angka ini merujuk pada lebar telapak ban dalam satuan milimeter.
55 : Aspek rasio pada ketebalan ban dalam satuan persentase.
R16 : Kode ukuran velg yang cocok dengan ban.
87 : Batas beban tumpuan yang mampu ditanggung.
V : Kecepatan maksimum, untuk V artinya 240 km/jam.
Selain dilihat dari ukurannya, jenis-jenis ban juga berpengaruh terhadap performa seperti ban radial, ban bias, ban tubeless, dan ban tubetype.
Langkah selanjutnya adalah dengan melihat ketebalan pada ban.
Ban yang dinilai baik untuk dikendarai memiliki aspek ration ketebalan dengan rata-rata di angka 50%. Karena ban memiliki ketebalan yang berfungsi sebagai bantalan bentur dan kenyamanan (cushion) penumpang kendaraan.
Memang jika dilihat harganya, ban yang tebal memiliki harga yang lebih mahal, namun dibandingkan ban mobil murah yang tipis, ban jenis ini lebih awet karena tidak cepat “botak” serta lebih memiliki keseimbangan yang baik.