KORANRB.ID – Dari total 956,93 hektare luas lahan pertanian cetak sawah baru di Kabupaten Mukomuko, lebih kurang 8,375 hektare sudah berubah fungsi.
Di mana petani penggarap mengalihfungsikan lahan cetak sawah baru tersebut menjadi perkebunan kelapa sawit.
Menanggapi indikasi kerusakan lahan cadangan pangan tersebut, Dinas Pertanian (Distan) Mukomuko mengaku sudah melakukan peninjauan ke lapangan, untuk melakukan upaya pencegahan agar kerusakan tidak semakin luas.
“Pertama kami mendapat laporan adanya alih fungsi lahan program cetak sawah baru dari kelompok tani. Selain pengukuran kami juga sudah melakukan upaya pencegahan dengan menyurati pemilik lahan,” kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Pitriani Ilyas S.Pt.
BACA JUGA: 5 OPD Mukomuko Diminta Perhatikan Serapan DAK Nonfisik
BACA JUGA:Soroti IKLH Mukomuko Rendah, DLH Wajibkan Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit Terapkan HCV
Pitri mengatakan, saat mendatangi lokasi, tim juga pernah bertemu secara langsung dengan para petani yang diduga terlibat melakukan aktivitas alih fungsi lahan pertanian.
Tepatnya di areal sawah Desa Kota Praja dan Desa Agung Jaya Kecamatan Air Manjuto.
“Temuan lahan cetak sawah baru di Desa Kota Praja yang sudah ditanami sawit seluas 6,375 hektare dan di Desa Agung Jaya seluas 2 Hektare,” sampainya
Petani penggarap yang melakukan alih fungsi lahan telah diberikan teguran baik secara langsung maupun tertulis.
BACA JUGA:Pengoperasian RS Pratama Ipuh Terkendala Biaya Pemasangan Listrik PLN Capai Rp600 Juta
BACA JUGA:Anggaran Besar, Rp1 Miliar Untuk Paskibraka Mukomuko 2024
Di mana yang bersangkutan diminta juga untuk tidak melanjutkan aktivitas alih fungsi terhadap lahan pertanian tersebut.
“Selain teguran dan peringatan, petani yang telah terlanjur menanam sawit di lahan pertanian, juga kita minta untuk dikembalikan ke fungsi semula,” terangnya.
Dijelaskannya, berdasarkan hasil Survei Investigasi Desain (SID) 2017 lalu, lahan perkebunan kelapa sawit dan rawa yang potensi dijadikan areal cetak sawah baru di Kabupaten Mukomuko, seluas 2600 hektare.