Biaya Operasi Tak Ditanggung BPJS, Korban Penganiayaan Berat di Seluma Butuh Uluran Tangan

Senin 05 Aug 2024 - 21:41 WIB
Reporter : M.Zulkarnain Wijaya
Editor : M. Rizki Amanda Lubis

Dikatakannya bahwa RK saat ini masih menjalani pemeriksaan dalam rangka penyidikan atas kasus penganiayaan dan penyerangan terhadap polisi.

Kasat Reskrim juga menegaskan bahwa sejauh ini pemeriksaan berjalan dengan baik dan kondisi RK dipastikan baik baik saja.

“Saat ini masih dalam rangka pemeriksaan mas, untuk kondisi dari RK juga sehat dan tidak ada kendala apapun,” singkat Kasat Reskrim.

Sementara untuk memastikan kondisi RK tetap stabil. Saat ini Dinas pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, pengendalian penduduk dan keluarga berencana (DP3AP2KB) Seluma, mengaku telah menurunkan Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) untuk melakukan pendampingan.

Hal ini dijelaskan oleh Kepala DP3AP2KB, Rosdiana, S.Sos, M.Si melalui Kepala UPTD PPA, Rudi Agus Setiawan, S. Kom. Dikatakannya dalam pendampingan ini, dari UPTD PPA menurunkan 2 petugas, yakni Karman dan Ivan. Selain itu juga UPTD PPA juga menugaskan dua orang Satgas dari Kecamatan Seluma Timur, yakni Hengky dan Harman untuk memaksimalkan pendampingan.

“Dari DP3AP2KB melalui UPTD PPA sudah turunkan total 4 petugas untuk mendampingi saksi anak yakni RK. Sekarang posisinya baru saja tiba di Sat Reskrim Polres Seluma untuk melakukan pendampingan,” ungkap Rudi Agus Setiawan.

Untuk memperkuat pendampingan dan menjaga kepastian hukum dari saksi anak, UPTD PPA juga sudah melakukan koordinasi terhadap Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Narendradhipa Kota Bengkulu. Jikapun nanti diperlukan pendampingan lebih khusus, maka UPTD PPA siap menghubungi psikolog untuk mendampingi dan menangani RK.

“Mengingat saat ini RK masih dibawah umur, tentunya kita tidak ingin kondisinya terguncang atas kejadian ini. Kita akan mendampingi, menjaga dan membantu proses penanganan perkaranya hingga keputusan hukum inkrah,” pungkas Rudi Agus Setiawan.

Diketahui RK sempat kabur saat polisi melakukan jemput paksa yang berujung pada insiden berdarah, sedangkan Ardan meninggal dunia usai diberikan tindakan terukur oleh polisi, sementara itu JK (16) hingga saat ini masih dalam pengejaran.

Adapun personel polisi yang menjadi korban lantaran diserang oleh JK dan Ardan pada Jumat 2 Agustus 2024. Yakni Briptu Anumerta. Sony Bintang Alfalah dimakamkan pada Sabtu 3 Agustus 2024 siang di Kota Bengkulu. 

Sementara Kanit Pidum Sat Reskrim Polres Seluma, Ipda. Bambang Ilyadi yang mengalami luka berat saat ini masih dirawat intensif di RS Bhayangkara.

Kategori :