BENGKULU, KORANRB.ID – Sudah berlangsung 10 tahun belakangan, abrasi muara sungai Bengkulu, Kelurahan Beringin Raya belum ada penanganan. Abrasi semakin parah, bahkan bibir muara dengan rumah warga hanya tinggal berjarak 10 meter.
Ketua RT 7 Kelurahan Beringin Raya, Putra menjelaskan keperihatinannya melihat kondisi dari abrasi muara yang terjadi.
“Sudah dibiarkan sejak 10 tahun lalu, tetapi sampai saat ini belum ada penanganan dari pemerintah setempat,” ungkap Putra.
BACA JUGA:Gemilang Penuh Warna HUT RBTV Ke-14, Peserta Membeludak, Banjir Hadiah
Ia menjelaskan, abrasi sangat cepat mengikis dinding muara yang dapat mengancam perumahan warga. Apalagi musim hujan, abrasi muara tersebut sangat cepat terjadi.
“Saat ini jarak dari rumah terdekat hanya 10 meter, kita bandingkan beberapa tahun lalu berada di jarak 70 meter dari bibir abrasi,” ujar Putra.
Pihak kelurahan sudah berusaha mengusulkan ke berbagai instansi pemerintah, agar dibangun tanggul penahan abrasi di masing-masing sisi muara, agar abrasi terhenti.
Tetapi hingga saat ini, jawaban dari pemerintah setempat tidak kunjung diterima.
“Proposal sudah kita ajukan sekitar 3 tahun yang, tapi tidak ada balasan sepertinya, baik ke kota maupun provinsi,” terang Putra.
BACA JUGA:Musim Tanam Dimulai, Pemkab Awasi Pupuk Subsidi
Ia berharap, pemerintah pusat dapat membantu agar bisa membangun tanggul penahan abrasi. Selain mengancam rumah warga, juga dapat merusak kawasan sekitar muara.
“Mohon didengarkan, dan mohon dibangun, untuk mencegah abrasi semakin parah,” ujar Putra.
Di tempat berbeda, Wakil Ketua II DPRD Provinsi Bengkulu, H. Suharto, SE, MBA mengatakan dalam waktu dekat akan melakukan sidak ke muara Sungai Bengkulu.
“Kita pernah dengar, tetapi untuk memastikan, kita akan turun sidak ke sana, memastikan, ini masuk dalam wewenang siapa,” ucapnya.
BACA JUGA:Honorer Teknis Berharap Ada Kuota PPPK