Musim Tanam Dimulai, Pemkab Awasi Pupuk Subsidi
PERSAWAHAN : Lokasi salah satu titik persawahan di BU yang tetap sempat melakukan panen raya belum lama ini. SHANDY/RB--
ARGA MAKMUR – Lima bulan belakangan ini penyalur pupuk subsidi di Bengkulu Utara (BU) dikeluhkan, lantaran petani tidak bisa menebus pupuk subsidi yang sudah ada di penyalur.
Sedangkan, penyalur khawatir jika pupuk subsidi tersebut dijual ke petani lain maka akan muncul tudingan jika pupuk subsidi dijual dengan harga yang tinggi.
BACA JUGA:Banyak Dicoret, Kuota Replanting Bengkulu Utara Tak Tercapai
Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan (TPHP) Kuasa Barus, SP menerangkan jika kejadian tidak ditebusnya pupuk subsidi lima bulan belakangan ini, karena petani tidak bisa memasuki musim tanam akibat kemarau.
Sedangkan pupuk baru dibutuhkan petani jika memang sawah baru ditanami padi dengan kondisi air yang cukup.
BACA JUGA:30 Pejabat Bengkulu Utara Dilantik, Ini Daftar Lengkapnya
“Sedangkan dalam lima bulan belakangan ini, petani tidak bisa memasuki musim tanam karena kondisi sawah kekurangan air,” terangnya.
Menurutnya, saat ini petani sudah mulai memasuki musim taman, lantaran saat ini sudah memasuki musim hujan. Sehingga ia meminta penyaluran pupuk subsidi tetap disalurkan kepada petani dan tidak menjual pada pihak lain yang tidak masuk dalam Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK).
BACA JUGA:Punya Potensi Laut, Ini Hasil Perikanan Bengkulu Utara
“Karena ketersediaan pupuk itu sangat berpengaruh pada produksi dan dimulainya masa tanam sawah. Apalagi petani sudah beberapa bulan ini tidak memulai musim tanam sehingga kondisi tanah membutuhkan asupan pupuk lebih,” terangnya.
Ditambahkannya beberapa daerah pertanian saat ini sudah memulai musim tanam karena kondisi air irigasi yang bersumber dari sungai sudah mulai stabil akibat musim hujan.
BACA JUGA:2023 Investasi di Bengkulu Utara Capai Rp 100 M lebih, Mayoritas Perkebunan dan Pertambangan
Namun memang masih ada beberapa lokasi atau kawasan pertanian yang belum mulai musim tanam karena juga berbarengan dengan perbaikan irigasi.
“Namun memang sawah masih bisa dimanfaatkan dengan irigasi-irigasi yang minim karena curah hujan belakangan ini cukup tinggi,” terangnya.