“Sudah tidak kuat lagi untuk memperbaikinya,” ungkap Muktar.
Dari hasil penelurusan wartawan RB, Selasa 12 Agustus 2024, ada beberapa bangunan yang sudah tidak digunakan lagi, dan beberapa kursi sudah patah dan sobek tetap digunakan.
Tembok pemisah antara komplek perumahan warga dan panti sudah lama roboh.
Banyak tumbuhan yang menjalar di puing-puing tembok yang roboh tersebut.
BACA JUGA:Dewan Belum Terima Surat Mendagri, Terkait Perintah Pencabutan Gugatan Tapal Batas di MK
Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPDT) Tresna Werdha, Timor Dyanto, SH, M.Si membenarkan bahwa kondisi panti sosial Tresna Werdha tersebut sudah sangat memperihatinkan.
Timor mengatakan panti ini memiliki 11 wisma, yang dimana 1 wisma itu memiliki 7 kamar, dan sebanyak 2 wisma sudah tidak digunakan lagi karena kondisinya sudah sangat membahayakan apabila tetap digunakan.
Lanjut Timor, kondisi bangunan dan fasilitas lainnya di panti sudah mulai tua.
Sehingga butuh perbaikan beberapa fasilitas. Seperti kamar mandi, dapur, dan ruang tidur.
BACA JUGA:Gali Pontesi Siswa Berprestasi, Disdikbud Lebong Gelar Lomba Cerdas Cermat, Ini Daftar Pemenangnya
Sehingga nyaman digunakan oleh para penghuni.
Menurut Timor hal demikian dapat terjadi karena anggaran yang ada dipusatkan untuk pemenuhan kebutuhan sandang pangan dan papan, untuk perbaikan tembok dan rehab bangunan tentu ia merasa kesulitan.
“Kami terus berupaya keras dengan kondisi yang ada untuk mengoptimalkan.
Kami pastikan sandang, pangan papan terpenuhi namun tidak dengan bangunan dan tembok yang sudah roboh,” ungkap Timor.
Timor juga berharap kepada pemerintah untuk turut hadir melihat langsung, melihat kelayakan dan ketidak layakan di lingkungan panti sosial Tresna Werdha.