Operasi sering kali diperlukan ketika dislokasi menyebabkan komplikasi seperti kerusakan saraf atau pembuluh darah.
Dengan operasi, dokter dapat mengurangi risiko kerusakan permanen dan memastikan bahwa sendi berfungsi dengan baik setelah sembuh.
BACA JUGA:Pemkab Mukomuko Dapat 1 Lulusan IPDN, Wajib Mengabdi 5 Tahun
BACA JUGA:Petugas Jukir dan Keluarga Dijamin BPJS Ketenagakerjaan
Meskipun operasi memerlukan waktu pemulihan yang lebih lama, hasil jangka panjang biasanya lebih stabil.
Ini penting bagi atlet atau individu yang sangat aktif secara fisik, yang memerlukan keandalan sendi yang tinggi untuk aktivitas sehari-hari.
Kekurangan dari metode operasi adalah waktu pemulihan yang lebih lama dibandingkan reposisi manual.
Pasien sering kali memerlukan waktu berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan untuk pulih sepenuhnya, tergantung pada tingkat keparahan dislokasi dan kompleksitas operasi.
Seperti semua prosedur bedah, operasi dislokasi membawa risiko komplikasi, termasuk infeksi, perdarahan, reaksi terhadap anestesi, dan pembentukan bekas luka.
Meskipun komplikasi ini jarang terjadi, mereka dapat memperpanjang waktu pemulihan dan memerlukan perawatan medis tambahan.
Operasi adalah prosedur yang lebih mahal daripada reposisi manual. Selain biaya prosedur itu sendiri, pasien juga harus mempertimbangkan biaya rawat inap, rehabilitasi, dan obat-obatan pasca operasi.
Ini bisa menjadi beban finansial, terutama bagi mereka yang tidak memiliki asuransi kesehatan yang memadai.
Setelah operasi, pasien mungkin memerlukan waktu untuk mendapatkan kembali kekuatan dan rentang gerak pada sendi yang dioperasi.
Selama periode ini, mereka mungkin mengalami keterbatasan dalam aktivitas sehari-hari dan memerlukan dukungan seperti terapi fisik untuk pemulihan penuh.