Rizki juga memiliki niat membangun dan merenovasi sasana latihan atlet angkat besi di tempat asalnya, Banten.
"Saya terlahir dan waktu kecil di situ (Banten,red), Alhamdulilah saya mendapat medali emas dan ini berawat dari situ," kata Rizki.
Keberhasilan Indonesia meraih medali emas Olimpiade ini, sangat layak diapresiasi. Lantaran emas yang diperoleh dari cabang olahraga terukur, yang selama ini dianggap sulit diperoleh atlet Indonesia.
BACA JUGA:Tunggakan Pelanggan PLN Rp 368 Juta, Ini Yang Dilakukan PLN ULP Manna
BACA JUGA:Kecewa PPL Tak Turun Lapangan, Ini Yang Dilakukan Petani Sawah Pino Raya
Hebatnya lagi, dua atlet yang berprestasi tersebut mencetak rekor dunia dan olimpiade (rekor dunia Veddrick dipecahkan sehari berselang oleh atlet Amerika Serikat Sam Watson,red).
Veddriq meraih emas perdana bagi Indonesia di Olimpiade Paris 2024, dengan mencatatkan waktu terbaik 4,75 detik unggul atas atlet China Wu Feng yang mencatatkan waktu 4,77 detik.
Emas kedua dipersembahkan Lifter Rizki Juniasyah, usai sukses mengangkat barbel dengan total angkat 354 Kg. Dengan angkatan snatch 155 Kg dan clean and jerk 199 Kg.
Rekor Olimpiade dengan angkatan clean and jerk 199 Kg ini sukses diperbarui Rizki, dari tangan lifter China Zhi Zhiyong, dengan angkatan 198 Kg di Olimpiade Tokyo 2021 lalu.
Adapun medali perunggu, dipersembahkan tunggal putri bulutangkis Gregoria Mariska Tunjung. Secara keseluruhan, di Olimpiade Paris 2024 Indonesia meraih 2 medali emas dan 1 medali perunggu dan berada di peringkat 39. Peringkat terbaik Indonesia, sejak Olimpiade Sydney Australia 2000 yang berada di urutan 38.
BACA JUGA: 9 Guru Korban Oknum Kepsek, Bayar DP Rp135 Juta Untuk Lulus PPPK 2024
BACA JUGA:Presiden Tekankan Pentingnya Cadangan Data Berlapis Kepada Gubernur
Sepanjang sejarah keikutsertaan Indonesia di ajang olimpiade sejak tahun 1952, peringkat tertinggi Indonesia tercipta di Olmpiade Barcelona Spanyol 1992. Saat itu, Indonesia berada di peringkat 24 dengan perolehan medali, 2 emas, 2 perak dan 1 perunggu.