KORANRB.ID - Pengendara bermotor khawatir Bahan Bakar Minyak (BBM) oplosan masih beredar di pasaran Kabupaten Kepahiang.
Rasa khawatir pengendara bermotor ini tak lepas setelah terungkapnya kasus penimbunan dan pengoplosan BBM oplosan jenis pertalite, oleh Satreskrim Polres Kepahiang baru-baru ini.
Para pemilik kendaraan, mulai pilih-pilih jika memang terpaksa mendapatkan BBM eceran.
Imbasnya, para pedagang BBM eceran yang selama ini merasa tak pernah menjual BBM oplosan.
BACA JUGA:Pemerintah Dorong Potensi di Bidang Ekonomi Digital
BACA JUGA:200 Pelaku Usaha di Kabupaten Kaur Menjadi Merchants QRIS Bank Bengkulu
Penjualan mereka sepi, lantaran pengendara takut jika barang yang dijual adalah BBM oplosan.
"Siapa yang bisa menjamin BBM yang dijual di eceran itu bukan oplosan? Apalagi diduga pelaku yang ditangkap sebelumnya, sudah beroperasi selama 3 bulan sebelum ditangkap. Dari pada berisiko, biarlah meski terpaksa antre juga beli bensin ke SPBU," ujar salah satu pengendara di Kecamatan Tebat Karai, Sanusi (43).
Sebagai konsumen, dirinya mengapresiasi langkah Satreskrim yang berhasil mengungkap kasus peredaran BBM oplosan di Kabupaten Kepahiang.
BACA JUGA:Air Bersih Untuk 300 SR, Pemkab Lebong Revitalisasi Jaringan Air Musnau
BACA JUGA:Menperin Terima Bintang Tanda Kehormatan dari Presiden RI
Dirinya juga berharap pengawasan ekstra ketat tetap dilakukan aparat dan pihak terkait, agar praktek kotor seperti mengoplos BBM tak terjadi lagi di Kabupaten Kepahiang.
"Ini kan bisa terjadi karena sulit mendapatkan BBM di SPBU. Makanya ada oknum yang berupaya mencari celah untuk mendapatkan keuntungan pribadi. Mestinya, pihak-pihak terkait harus cari cara bagaimana agar distribusi BBM di tingkat SPBU itu lancar," demikian Sanusi.
Sebagaimana telah diwartakan sebelumnya, jajaran Polres Kepahiang dengan disampaikan langsung Kasat Reskrim Polres Kepahiang AKP. Sujud Alif Yulamlam, SIK berhasil mengamankan 1,5 ton BBM oplosan jenis pertalite di kediaman Ju (29), warga Desa Taba Saling Kecamatan Tebat Karai.
Saat digerebek, Sabtu 10 Agustus 2024 pukul 09.30 WIB petugas mendapati sejumlah Barang Bukti (BB) berupa BBM oplosan jenis pertalite sebanyak 1,5 ton yang telah di pilah-pilah ke dalam puluhan drum biru.