KORANRB.ID – Yayasan Pendidikan Rakyat Bengkulu (YPRB) bekerja sama dengan Pemerintah Kota Bengkulu mengelar pelatihan menulis karya tulis ilmiah serta mengelola wabsite untuk para guru se-kota Bengkulu.
Ada ratusan guru telah terdaftar sebagai peserta yang akan mengikuti pelatihan di Aula Djamaan Nur Universitas Islam Negeri Fatmawati Soekarno (UINFAS) Bengkulu, pada Hari Kamis 22 Agustus 2024.
Adapun rinciannya, guru Sekolah Dasar (SD) ada 87. Lalu 38 guru Sekolah Menengah Pertama (SMP).
General Manager Harian Rakyat Bengkulu Marsal Abadi, SE, mengungkapkan bahwa pelatihan menulis serta pelatihan mengelola website untuk para Guru se-kota Bengkulu dilaksanakan pada 22 Agustus 2024.
BACA JUGA:Disnakertrans Siapkan Draf Perda Retribusi TKA Untuk Maksimalkan Sumber PAD
BACA JUGA:JK Resmi Ditetapkan DPO Polres Seluma, Terancam 15 Tahun Penjara
“Pelatihan menulis serta pelatihan mengelola website untuk para guru se-kota Bengkulu akan diikuti 125 guru dari tingkat SD dan tingkat SMP,” ungkap Marsal.
Pelatihan tersebut adalah bentuk support Pemerintah Kota Bengkulu serta Yayasan Pendidikan Rakyat Bengkulu atas dunia Pendidikan yang ada di Kota Bengkulu.
“Kita ingin dunia Pendidikan di Kota Bengkulu ini maju dan berkembang, maka kita rasa diawali dari insan pendidik terlebih dahulu yang harus meningkatkan level secara personal barulah para anak didik mereka,” jelas Marsal.
Kemudian juga pada pelatihan ini para guru akan dilatih dengan para instruktur berkompeten.
BACA JUGA:20 TPS Sangat Rawan Akan Dijaga Ketat, Satu TPS Dijaga 2 Personel Polisi
BACA JUGA:Warga Kemang Manis Desak Bupati Seluma Kembali Aktifkan Kades
“Pada kegiatan ini kita memiliki harapan yang besar untuk kemajuan tenaga pendidik,” jelas Marsal.
Terpisah Penjabat Walikota Bengkulu Ir. Arif Gunadi, M.Si. menyampaikan terima kasih atas upaya untuk meningkatkan kapasitas tenaga pendidik di lingkungan Kota Bengkulu.
“Kerja sama dengan Yayasan Pendidikan Rakyat Bengkulu ini sangat kita sambut baik, harapannya bukan hanya sekali pelatiahan ini dilakukan namun bisa berkelanjutan, pasalnya dengan anggapan agenda ini penting masih banyak para guru yang ingin mengikuti namun kesempatannya belum ada,” jelas Arif.