Angka Kematian Ibu dan Bayi di Kota Bengkulu Masih Tinggi

Kamis 22 Aug 2024 - 22:49 WIB
Reporter : RENO DWI PRANOTO
Editor : M. Rizki Amanda Lubis

KORANRB.ID – Tercatat hingga Juli 2024, di Kota Bengkulu angka kematian ibu dan bayi cukup mengkhawatirkan.

Pasalnya, berdasarkan catatan Dinas Kesehatan (Dinsos) Kota Bengkulu terdapat 3 kematian ibu dan 38 bayi di bawah 11 bulan hingga Juli 2024 ini.

Untuk indikator Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Ibu (AKI) jumlah kematian dalam per 1 semester 2024 dibagi dengan jumlah kelahiran hidup di Kota Bengkulu sebesar 3.605 dan dikali 100.000.

Maka didapatkan AKB per 1 semester 2024 ini dengan angka 83,21 kematian pada ibu. Sedangkan AKI per 1 semester 2024 angka yang didapat sebesar 10,54.

BACA JUGA:Tetap Kawal RUU Pilkada Sampai Tuntas! Mahasiswa Bengkulu Juga Tuntut Hal Ini

BACA JUGA:DINAS ESDM TERAPKAN SUSTAINABLE MINING MANAGEMENT(SMM) KEPADA PARA PELAKU USAHA PERTAMBANGAN

Angka tersebut menjadi renungan, bahwa masih terjadi kematian pada ibu dan bayi di Kota Bengkulu dan mirisnya apabila tidak ditangani dengan baik maka angka tersebut semakin tinggi.

Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinkes Kota Bengkulu, Nelli Hartati, S.KM, M.M mengatakan sangat perihatin dengan angka tersebut, tingginya angka AKI dan AKB tentu menggambarkan kualitas dari pelayanan kesehatan.

“AKI dan AKB merupakan indikator kualitas pelayanan kesehatan di suatu wilayah,” terang Nelli.

Lanjut Nelli, tentunya harapannya tidak ada kematian ibu dan bayi di Kota Bengkulu, upaya sebelum itu terjadi sangat dipelukannya kesadaran masyarakat tentang kesehatannya dan kesadaran akan pelayanan kesehatan yang semestinya.

BACA JUGA:Pohon Roboh Depan RSMY, Satu Korban Dilarikan ke UGD, 4 Gerobak Hancur

BACA JUGA:FGD II: DDTS Dirancang Mampu Tampung 565 Kendaraan

Nelli juga mengatakan selain kesadaran masyarakat tentunya di seluruh jajaran pelayanan kesahatan harus ditingkatkan lagi, karena ketika angka tersebut sudah berada di atas 10 persen maka kualitas pelayanan kesehatan perlu dipertanyakan.

“Kalau angka di atas 10 itu pelayanannya dipertanyakan dan ditingkatkan lagi,” kata Nelli.

Lanjut Nelli penyebab dari tingginya AKI dan AKB bisa dari segi pengetahuan masyarakat yang masih minim dan juga dikarenakan pelayanan yang tidak tercover karena pelayanan kesehatan yang masih terbatas.

Kategori :