“Jumlah RT sekitar 1.200 sedangkan Posyandu hanya sekitar 200 saja,” pungkas Nelli.
Untuk itu Nelli meminta agar seluruh unsur masyarakat meningkatkan partisipasi kesadaran kesehatan, juga aparat terdekat seperti Camat, Lurah dan RT dapat saling bersinergi memantau warganya yang sedang hamil dan mengaktifkan kembali Posyandu.
BACA JUGA:Pelanggan PDAM Keluhkan Air Sering Mati dan Keruh, Ini Penyebabnya, Ada Dugaan Pencemaran Sungai
Untuk upaya saat ini transformasi layanan kesehatan sudah mulai diterapkan seperti Integrasi Pelayanan Primer (IPL) yang mana untuk mempermudah dan mendekatkan masyarakat kepada pelayanan kesehatan serta meningkatkan partisipasi.
“Dari Pukesmas ke Puskesmas pembantu berdayakan Posyandu dengan harapan 1 RT 1 Posyandu,” tutur Nelli.
Tentunya jika ini terealisasi Kader Posyandu bersama Pustu bersinergi untuk memantau ibu hamil terdekat dan juga pelayanan saat ini bukan lagi ibu hamil hingga melahirkan saja namun pelayan tersebut harusnya dari hamil hingga lansia.
Kabar bahagianya menurut Keputusan Walikota Bengkulu No 88 Tahun 2024, ada 20 Pukesmas mulai menerapkan ILP tersebut guna meningkatkan pelayanan kesehatan di Kota Bengkulu.
“Sudah ada 1 yang sudah pilot project (proyek percontohan, red) dan yang lain masih dalam proses,” tutup Nelli.