MUKOMUKO,KORANRB.ID – Untuk menyukseskan pemilihan kepala daerah (Pilkada) tahun 2024 di Kabupaten Mukomuko, sebanyak 998 personel gabungan Polres dan Kodim Mukomuko serta dari Perlindungan Masyarakat (Linmas), memastikan kesiapan melakukan pengamanan.
Wakapolres Mukomuko, Kompol Bakit Eko Hadi Suseno mengatakan, untuk pemantapan persiapan pengamanan Pilkada Serentak, telah dilaksanakan apel gelar pasukan, Kamis 22 Agustus 2024.
Dilanjutkan simulasi sistem pengamanan dalam kota (Sispamkota) yang diikuti personel yang bertugas dalam pengamanan Pilkada tahun ini.
BACA JUGA:Tetap Kawal RUU Pilkada Sampai Tuntas! Mahasiswa Bengkulu Juga Tuntut Hal Ini
BACA JUGA:Janji Bupati Mian, 400 Guru Bantu Daerah Diangkat Jadi PPPK, Pastikan Tak Ada Penundaan Hak Guru
“Untuk rincian petugas yang akan diterjunkan mengamankan Pilkada, sejumlah 240 orang anggota Polri, 104 anggota TNI dan 654 anggota Linmas Kabupaten Mukomuko. Seluruh personel yang ditugaskan dalam pengamanan Pilkada serentak tidak dipersenjatai. Kecuali petugas khusus yang ditunjuk untuk pengamanan melekat kandidat calon,” terang Bakit.
Wakapolres menambahkan, sejumlah aparat yang tergabung dalam tugas pengamanan Pilkada juga akan melaksanakan tugas pengamanan di lokasi Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Untuk Mukomuko terdapat 2 kategori TPS, yaitu TPS rawan dan TPS tidak rawan.
Untuk TPS yang dikategorikan tidak rawan, formasi pengamanan personel dibagi, 2 personel Polri untuk 2 TPS dan 4 Linmas. Sedangkan TPS rawan disiagakan 2 personel Polri dan 2 Linmas di setiap TPS.
BACA JUGA:Disdikbud Mukomuko Ingatkan Sekolah Pahami Regulasi Dana BOS
BACA JUGA:45 Sekolah Dasar Dipersiapkan Untuk Peningkatan Akreditasi
“Nantinya, personel yang bertugas akan kita bekali uang makan dan vitamin agar saat bertugas kondisi personel selalu dalam keadaan siap. Melakukan pengamanan Pilkada 2024,” ujarnya.
Waka juga menyampaikan, untuk kegiatan simulasi Sispamkota yang juga sudah digelar.
Aparat gabungan TNI Polri memainkan peran memecah kosentrasi massa yang menggelar aksi demo yang anarkis, menolak hasil Pilkada serentak 2024.
Dimana personel mengambil tindakan persuasif terlebih dahulu hingga mengamankan sejumlah pelaku anarkis dalam aksi tersebut, hingga situasi kembali kondusif.