6 Dampak Buruk dari Sifat 'Tidak Enakan' yang Harus Kamu Ketahui
Sifat 'tidak enakan' adalah sebuah kebiasaan yang umum di masyarakat, khususnya di budaya yang sangat menghargai norma kesopanan dan perasaan orang lain. --Pixabay
KORANRB.ID - Sifat 'tidak enakan' adalah sebuah kebiasaan yang umum di masyarakat, khususnya di budaya yang sangat menghargai norma kesopanan dan perasaan orang lain.
Meskipun memiliki niat baik untuk menjaga hubungan dan menghindari konflik, sikap ini bisa berdampak negatif, terutama jika berlebihan dan terus menerus.
Sifat "tidak enakan" bisa berarti sulit mengatakan "tidak", cenderung mengalah, atau merasa tak enak hati untuk menolak permintaan, bahkan jika itu merugikan diri sendiri.
Berikut adalah 6 dampak dari sifat "tidak enakan" yang perlu dipahami agar kita bisa mengevaluasi perilaku kita sendiri dan membuat perubahan yang positif jika perlu.
1. Kesehatan mental yang terganggu
Salah satu dampak utama dari sifat "tidak enakan" adalah terganggunya kesehatan mental.
BACA JUGA:Geger Lahan Terbakar, Penghuni TK Aisyiyah Bustanul Athfal 04 Dibuat Panik
BACA JUGA:22 Surat Suara Pemilihan Gubernur Ditemukan Rusak di Bengkulu Utara
Terlalu sering mengorbankan kebutuhan atau kenyamanan diri sendiri demi orang lain dapat membuat seseorang merasa terbebani dan stres.
Setiap kali setuju melakukan sesuatu yang sebenarnya tidak ingin lakukan, ada potensi besar muncul rasa kecewa terhadap diri sendiri.
Hal ini bisa memicu rasa cemas dan bahkan depresi.
Sifat ini juga bisa menambah tekanan mental yang berakumulasi seiring waktu, karena seseorang terus-menerus menyimpan perasaan terpendam yang tak terungkapkan.
Misalnya, mungkin merasa kewalahan dengan banyaknya tanggung jawab yang sebenarnya tak ingin ambil, tetapi terpaksa dilakukan karena rasa "tidak enakan".
Ketika perasaan ini terus-menerus terabaikan, gejala-gejala seperti insomnia, mudah marah, dan kelelahan emosional dapat muncul.