Strategi ini memperkuat posisi AQUA di pasar air minum dalam kemasan dan menjadikannya pemimpin pasar yang sulit digeser hingga saat ini.
Kesuksesan AQUA sebagai merek lokal yang mendominasi pasar AMDK menarik perhatian perusahaan multinasional.
Pada tahun 1998, Tirto Utomo memutuskan untuk menjual sebagian besar saham AQUA kepada Danone, sebuah perusahaan makanan dan minuman global yang berbasis di Prancis.
Langkah ini diambil sebagai upaya untuk memperluas cakupan distribusi AQUA dan mengadopsi teknologi serta standar internasional yang lebih tinggi.
Bergabungnya AQUA dengan Danone tidak hanya memperkuat posisinya di pasar domestik tetapi juga membuka peluang ekspor ke negara-negara tetangga.
AQUA menjadi bagian dari portofolio global Danone, yang terus berinovasi dalam teknologi produksi dan manajemen sumber daya air.
Pada akhirnya di tahun 1994, Tirto Utomo meninggal dunia, namun warisan yang ditinggalkannya melalui AQUA terus hidup dan berkembang.
Hingga kini, AQUA tetap menjadi merek air minum terdepan di Indonesia, dikenal luas oleh masyarakat dan identik dengan kualitas dan kebersihan.
Kesuksesan AQUA juga menginspirasi banyak pengusaha lainnya di Indonesia untuk memasuki industri air minum dalam kemasan, yang kini telah menjadi pasar yang kompetitif dengan banyak pemain lokal dan internasional.
Namun, AQUA tetap menjadi pionir yang selalu dikenang sebagai perusahaan yang memulai dan mempopulerkan konsep air minum kemasan di Indonesia.