Foto: Pixabay
KORANRB.ID - Kalender Masehi, juga dikenal sebagai kalender Gregorian, adalah sistem penanggalan yang digunakan secara luas di seluruh dunia saat ini.
Kalender ini didasarkan pada perhitungan astronomis yang sangat akurat dan memiliki 12 bulan dalam satu tahun.
Namun, nama-nama bulan dalam kalender Masehi tidak muncul begitu saja, melainkan memiliki akar sejarah yang panjang, yang sebagian besar berasal dari tradisi Romawi Kuno.
Untuk memahami asal-usul nama-nama bulan ini, kita perlu menjelajahi sejarah peradaban Romawi dan pengaruh astronomi, mitologi, serta peristiwa penting yang membentuk penamaan bulan-bulan tersebut.
BACA JUGA:Inspektorat Bengkulu Utara Mulai Pelototi ASN dan Perangkat Desa
1. Januari (Januarius)
Nama Januari diambil dari nama dewa Romawi, Janus, yang merupakan dewa permulaan dan pintu gerbang. Janus digambarkan memiliki dua wajah, satu menghadap ke masa lalu dan satu menghadap ke masa depan, mencerminkan transisi antara tahun yang lama dan tahun yang baru.
Bulan ini dipilih untuk memulai tahun baru dalam kalender Romawi pada 153 SM, menggantikan Maret yang sebelumnya menjadi bulan pertama.
2. Februari (Februarius)
Februari berasal dari kata Latin "februum," yang berarti pemurnian. Bulan ini dinamai berdasarkan festival pemurnian Romawi yang disebut "Februa," yang diadakan pada pertengahan bulan untuk membersihkan jiwa dan rumah-rumah penduduk Romawi.
Februari adalah bulan terpendek dalam kalender karena kalender Romawi kuno awalnya memiliki 10 bulan utama dan menambahkan dua bulan tambahan, Januari dan Februari, di akhir tahun.
3. Maret (Martius)
Maret adalah bulan yang dinamai berdasarkan Mars, dewa perang dalam mitologi Romawi. Maret adalah bulan pertama dalam kalender Romawi sebelum reformasi pada 153 SM, karena awal musim semi sering dianggap sebagai waktu untuk memulai kampanye militer setelah musim dingin yang panjang.