KORANRB.ID – Penurunan target Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada APBD 2024 perlu dilakukan untuk rasionalisasi capaian PAD.
Pasalnya, hingga November 2023 ini, PAD Kota Bengkulu terkumpul sebesar Rp 166 miliar. Jika dipersentasekan capaiannya 52 persen, dari target PAD Rp 318 miliar.
BACA JUGA: Gugatan Padang Bano, Pemkab Serahkan ke MK
Anggota DPRD Kota Bengkulu, H. Ariyono Gumay, S.STP menilai penurunan target PAD pada APBD 2024 perlu dilakukan untuk rasionalisasi capaian PAD.
Ia menjelaskan menjelaskan, angka PAD dalam APBD 2024 mendatang mengikuti tren serapan anggaran dan ketercapaian dari PAD untuk Kota Bengkulu.
BACA JUGA:PAD Sektor Pariwisata Masih Minim
“Kalau APBD 2023 memang turun, dan ini melalui evaluasi realisasi angka PAD dan serapan anggaran Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu,” terang Ariyono.
Ia menilai, target APBD 2023 kurang realistis karena terlalu tinggi dengan serapan anggaran yang kurang maksimal. Terhitung November 2023, PAD yang tercapai diangka Rp 166 miliar dari target Rp 318 miliar.
BACA JUGA:PAD Parkir dan Pariwisata Disorot
“Kita nilai kurang realistis, makannya kita turunkan pada APBD-P 2023 bulan lalu, dan kita harapkan PAD pada tahun 2024 bisa maksimal,” ucap Ariyono.
Sehingga menurutnya dalam aspek penyusunan APBD tahun 2024 mendatang, agar memperhatikan kajian akademis dan asumsi kedepan. Serta diharapkan bisa memetakan beberapa potensi pajak dan retribusi yang menjadi sangat penting.
BACA JUGA:Waspada Ajaran Sesat, Kejari Kumpul Pakem
“Harus dikaji dulu, agar kejadian APBD 2023 yang tidak maksimal tidak terjadi lagi ditahun 2024 mendatang,” jelas Ariyono.
APBD Kota Bengkulu saat ini bergantung dengan Transfer ke Daerah (TKD) dari Pemerintah Pusat. Inilah yang menjadikan pencapaian PAD untuk Kota Bengkulu perlu dilakukan agar anggaran tidak defisit.
BACA JUGA:Waspada Ajaran Sesat, Kejari Kumpul Pakem