ARGA MAKMUR, KORANRB.ID – Kemajuan teknologi sudah tidak bisa dibendung lagi. Saat ini anak-anak atau pelajar bisa dengan mudah menyerap dan mengetahui kebudayaan-kebudayaan dari luar.
Serapan kebudayaan dari negara luar ini sangat mengkhawatirkan karena bukan hanya perbedaan kultur, namun dengan sendiri bisa membuat adat istiadat dan kebudayaan lokal di Bengkulu Utara menjadi terkikis.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bengkulu Utara, Drs. Fahrudin menerangkan Disdikbud terus mendorong agar kebudayaan daerah terus dikenal oleh masyarakat sedini mungkin terutama saat usia sekolah.
Tujuannya anak-anak sudah mengetahui kebudayaan dan adat istiadat yang ada di Bengkulu Utara yang bukan hanya harus diketahui, namun juga harus dilestarikan.
BACA JUGA:Bila Calon Tunggal Dikalahkan Kotak Kosong, Pilkada Ulang Akan Digelar Tahun Berikutnya
BACA JUGA:Hingga Agustus, Tercatat 18.900 Kasus ISPA di Bengkulu, Didominasi Balita
“Karena kebudayaan dan adat istiadat ini menjadi salah satu identitas daerah dan bisa kita banggakan dengan daerah-daerah lainnya,” jelasnya.
Salah satu upaya Disdikbud Bengkulu Utara adalah dengan meminta sekolah mewajibkan kegiatan pengenalan kebudayaan dan adat istiadat. Kegiatan ini bisa masuk dalam pelajaran muatan lokal maupun kegiatan belajar ekstra sekolah.
“Sehingga anak-anak ini tidak hanya terus diperlihatkan dengan kebudayaan luar melalu smartphone yang mereka pegang,” terang Fahrudin.
Selain itu, Disdikbud juga menggelar kegiatan kebudayaan setidaknya dua kali dalam satu tahun.
BACA JUGA:Bapak di Bengkulu Utara Perkosa Anak Kandung Selama 2 Tahun, Terbongkar Karena Hal Ini
BACA JUGA: Perkara Tipikor RSUD Mukomuko Sudah Hadirkan 23 Saksi, Ini Fakta Persidangannya
Sehingga para siswa memiliki wadah dalam menunjukkan keahliannya sekaligus sebagai kampanye kebudayaan bagi masyarakat untuk lebih mengenal lagi kebudayaan lokal di Bengkulu Utara.
“Setiap kegiatan-kegiatan daerah atau sekolah kita minta ada tampilan kebudayaan lokal,” kata Fahrudin.
Ia menerangkan kebudayaan lokal di Bengkulu Utara sangat banyak dan sudah berkembang di seluruh wilayah di kabupaten ini. Bengkulu Utara terdiri dari berbagai suku, di antaranya Rejang, Jawa, Pekal, Enggano Serawai, Batak dan suku lainnya.