BACA JUGA:Final, Warga Terdampak Pembangunan Pelabuhan Pasar Lama Berikan Persetujuan!
BACA JUGA:Kejar Target PAD, BKD Mukomuko Mulai Sasar Hotel dan Restoran
Desain ini memungkinkan perahu Sandeq digunakan dalam berbagai kondisi cuaca, bahkan di tengah angin kencang.
Setiap tahun, diadakan perlombaan perahu Sandeq di Sulawesi Barat, yang menjadi ajang bagi para nelayan untuk menunjukkan keahlian mereka dalam mengendalikan perahu ini.
7 Perahu Mayang
Perahu Mayang merupakan perahu tradisional yang berasal dari Jawa. Kapal ini biasanya digunakan oleh nelayan untuk menangkap ikan dengan menggunakan jaring yang disebut "mayang".
Perahu Mayang memiliki ukuran yang sedang, dengan lambung yang lebar dan datar. Kapal ini umumnya didayung, meskipun ada juga yang menggunakan layar.
Di masa lalu, perahu Mayang banyak ditemukan di sepanjang pesisir utara Jawa, dari Cirebon hingga Surabaya. Namun, seiring berjalannya waktu, penggunaan perahu ini semakin berkurang karena digantikan oleh kapal-kapal modern.
Meskipun demikian, perahu Mayang masih tetap digunakan dalam kegiatan tradisional seperti upacara adat atau lomba perahu.
8 Perahu Arumbai
Arumbai adalah perahu tradisional dari Maluku yang digunakan oleh masyarakat setempat untuk kegiatan transportasi dan perdagangan.
BACA JUGA: Bawaslu Rekrut 503 Pengawas TPS, Warga Bengkulu Utara
Arumbai memiliki ukuran yang bervariasi, dari yang kecil hingga yang cukup besar untuk mengangkut barang-barang dagangan. Perahu ini biasanya dilengkapi dengan layar dan dayung.
Dalam budaya Maluku, Arumbai memiliki makna simbolis sebagai lambang persatuan dan solidaritas masyarakat. Oleh karena itu, perahu ini sering digunakan dalam acara-acara adat dan upacara keagamaan.
Meskipun fungsinya sebagai perahu dagang telah tergantikan oleh kapal modern, Arumbai masih tetap bertahan sebagai simbol identitas budaya masyarakat Maluku.