SELUMA, KORANRB.ID - BKSDA Seksi Konservasi Wilayah II Bengkulu memasang perangkap harimau di areal perkebunan PTPN VII Unit Usaha Padang Pelawi.
Perangkap ini dipasang pasca dipastikan adanya jejak harimau yang memasuki wilayah tersebut. Bahkan beberapa hari lalu telah didapat informasi adanya penyerangan kepada hewan ternak milik warga setempat.
Pemasangan perangkap ini dibenarkan Analis Data Seksi Konservasi Wilayah II BKSDA Bengkulu, Rustam Erlangga. Awalnya BKSDA menduga bahwa hewan ternak diserang oleh beruang madu atau harimau.
Setelah melakukan identifikasi dari jejaknya, ternyata yang menyerang adalah harimau, namun hingga saat ini belum dapat dipastikan apakah itu jejak kaki harimau Sumatera atau macan dahan.
BACA JUGA:2 Terdakwa Pungli KIR Minta Bebas, 1 Terdakwa akan Minta Keringanan
BACA JUGA:Remaja Diduga Dikeroyok Geng Motor, Polresta Bengkulu Lakukan Penyelidikan
"Kita sudah meninjau lokasi bersama Personel Polsek Sukaraja dan Koramil Air Periukan serta karyawan PTPN VII Padang Pelawi. Dari jejak kaki satwa yang kita temukan itu bisa dinyatakan harimau, tapi kita belum memastikan lagi harimau Sumatera atau macan dahan," kata Rustam.
Keputusan untuk memasang perangkap tersebut, karena mempertimbangkan keselamatan para pekerja PTPN VII Unit Usaha Padang Pelawi dan satwa langka itu sendiri, karena dilindungi negara.
Rabu siang, 18 September 2024, perangkap harimau telah terpasang di sekitar areal PTPN VII Padang Pelawi, sebagai umpannya telah diletakkan seekor kambing.
"Untuk mengantisipasi konflik antara satwa liar dengan hewan ternak juga manusia, kita langsung pasang perangkap di sekitar lokasi yang terdapat jejak harimau,” terang Rustam.
BACA JUGA:Jadi Penyebab Kematian Tertinggi di Dunia, Mahasiswa Unib Dilatih Tangani Henti Jantung
BACA JUGA:Jadi Perhiasan Berharga dan Indah, Ternyata Ini Cara Proses Terbentuknya Mutiara Pada Kerang
Sebelumnya, Senin pagi, 16 September 2024, dua ekor kambing milik karyawan PTPN VII Padang Pelawi Kecamatan Sukaraja, Paisol (45) diserang oleh satwa liar.
"Saat saya lihat paginya, 2 ekor kambing tersebut sudah jadi bangkai, dugaan kami memang kambing tersebut digigit harimau,” kata Paisol.
Kasus hewan ternak yang diserang satwa liar di Kabupaten Seluma bukan baru pertama kali terjadi. Pada 16 Agustus 2020 lalu ada sepasang beruang madu yang menyerang kambing warga. Dalam aksinya, beruang madu ini menerkam mangsanya dibagian leher, dan setelah itu ditinggalkannya. Kejadian ini terjadi di Desa Tanjung Kuaw Kecamatan Lubuk Sandi.