Kondisi lain seperti hipotiroidisme (kelenjar tiroid yang kurang aktif) juga dapat mengganggu keseimbangan kelembapan kulit, membuat kaki menjadi sangat kering. Selain itu, psoriasis dan eksim adalah masalah kulit yang juga bisa memengaruhi area kaki.
8 Obesitas
Obesitas dapat memberikan tekanan ekstra pada kaki, terutama pada tumit. Tekanan berlebih ini dapat menyebabkan kulit di area tersebut menebal, kering, dan mudah retak.
Orang dengan berat badan berlebih seringkali mengalami masalah kaki kering dan pecah-pecah, karena beban tambahan yang harus ditanggung kaki setiap harinya.
9 Paparan Zat Kimia
Bahan kimia tertentu yang ditemukan dalam produk perawatan pribadi, seperti sabun yang keras, deterjen, atau bahkan beberapa lotion, dapat menghilangkan minyak alami kulit.
BACA JUGA:Cek Nama Anda ! Disini Daftar Pelamar CPNS Seluma Yang Lolos Administrasi
BACA JUGA:Indra Sjafrie Panggil 30 Pemain Timnas U20 Hadapi Kualifikasi Piala Asia, Ini Daftar Lengkapnya
Penggunaan produk yang mengandung bahan kimia keras dalam jangka panjang dapat merusak lapisan pelindung alami kulit, sehingga membuat kulit kaki menjadi kering dan rentan pecah-pecah. Penting untuk menggunakan produk yang lembut dan bebas bahan kimia berbahaya.
10 Faktor Usia
Seiring bertambahnya usia, produksi minyak alami kulit berkurang, sehingga kulit menjadi lebih kering. Orang yang berusia lanjut sering kali mengalami kaki kering dan pecah-pecah karena penurunan elastisitas dan kelembapan kulit.
Selain itu, regenerasi sel kulit yang melambat juga membuat kulit lebih rentan terhadap kerusakan, termasuk pecah-pecah.
Kaki yang kering dan pecah-pecah memang bisa mengganggu, namun dengan perawatan yang tepat, kondisi ini bisa diatasi. Jika masalah kaki kering dan pecah-pecah berlanjut atau semakin parah, sebaiknya konsultasikan dengan dokter kulit untuk mendapatkan perawatan yang lebih spesifik.