KORANRB.ID - Kementerian Perindustrian menilai penguatan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten menjadi salah satu strategi untuk memulihkan kembali kinerja industri tekstil dan produk tekstil (TPT).
Sebab, industri TPT sedang mengalami gempuran hebat, baik dari faktor kondisi geopolitik dan ekonomi global, hingga banjirnya produk impor di pasar domestik.
“Guna meningkatkan lagi kinerja sektor industri TPT, upaya yang perlu dilakukan antara lain adalah menjaga ketersediaan bahan baku, perluasan pasar, optimalisasi penggunaan produk dalam negeri, serta penguatan SDM industri yang kompeten,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangannya di Jakarta dilansir dari kemenperin.go.id, Kamis 3 Oktober 2024.
Untuk meningkatkan jumlah SDM terampil yang dapat memenuhi kebutuhan industri TPT, khususnya di wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, dan Jawa Barat, Kemenperin menyelenggarakan pendidikan vokasi industri melalui Akademi Komunitas Industri Tekstil dan Produk Tekstil Surakarta (AK-Tekstil - Solo), yang telah mencetak para lulusannya menjadi kompeten dan siap kerja.
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDM) Masrokhan mengemukakan, industri tekstil dan garmen adalah salah satu kelompok industri unggulan karena memiliki orientasi ekspor dan padat karya. Apalagi, industri TPT juga merupakan sektor yang mendapat prioritas pengembangan sesuai peta jalan Making Indonesia 4.0.
BACA JUGA:Dugaan Pemotongan PIP untuk Kepentingan Politik, Rohidin Dukung APH Usut Tuntas
BACA JUGA:Bukti Dugaan Pemotongan PIP Sudah di Kejari, Jaksa Puldata dan Pulbaket
“Meskipun industri tekstil dan garmen saat ini sedang menghadapi tantangan yang cukup berat, tetapi kami optimistis akan dapat membangun kembali sektor industri TPT, salah satunya melalui penyediaan SDM yang terampil dan kompeten,” ujar Masrokhan dalam kegiatan kegiatan Dies Natalis Ke-IX dan Wisuda Diploma Dua (D-II) Angkatan Ke-VIII, 21 September lalu.
Lulusan AK-Tekstil Solo telah diterima di 27 perusahaan industri tekstil dan produk tekstil terkemuka yang tersebar di wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, dan Jawa Barat. AK-Tekstil Solo juga menciptakan lapangan kerja baru dengan menghasilkan wirausaha muda melalui pendampingan unit inkubator bisnis dengan tenant yang disebut “Simpelity”.
“Saya mengucapkan selamat dan apresiasi kepada seluruh lulusan yang telah menyelesaikan pendidikan di AK Tekstil Solo dan seluruhnya telah diterima bekerja di perusahaan tekstil. Keberhasilan ini merupakan hasil kerja sama antara AK Tekstil Solo, Asosiasi Pertekstilan Indonesia, Industri Tekstil, para mahasiswa dan orang tua,” jelas Masrokhan.
Tahun ini, terdapat 176 wisudawan yang terdiri dari 46 lulusan Teknik Pembuatan Benang, 50 lulusan Teknik Pembuatan Kain Tenun, dan 80 lulusan Teknik Pembuatan Garmen. Mereka ini menambah total lulusan AK-Tekstil Solo menjadi 1.450 orang sejak angkatan pertama.
Pada kegiatan Wisuda Angkatan Ke-VIII terdapat wisudawan yang memiliki predikat dengan pujian sebesar 55% dari total keseluruhan wisudawan. Lulusan terbaik dari Program Studi Teknik Pembuatan Benang diraih oleh Alya Regina Abidin dengan IPK 3.93, Lulusan terbaik dari Program Studi Teknik Pembuatan Kain Tenun diraih oleh Andin Sekar Mahanani dengan IPK 3.98, dan Lulusan terbaik dari Program Studi Teknik Pembuatan Garmen diraih oleh Melani Anasya Larasati dengan IPK 3.91.
BACA JUGA:PUPR Targetkan Desember 2024 Jalan Provinsi Mulus
BACA JUGA:3 Pendorong Gerobak di Kota Bengkulu yang Diamankan Satpol PP Diserahkan ke Dinsos
Kualitas lulusan AK-Tekstil Solo tidak terlepas dari penerapan sistem pendidikan dual system yang menekankan pada kesiapan lulusan menghadapi tuntutan industri dan Revolusi Industri 4.0.