KORANRB.ID – Jelang perayaan natal dan tahun baru (Nataru) 2024, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu diminta antisipasi lonjakan inflasi.
Diketahui, saat ini walaupun pergerakan angka inflasi Provinsi Bengkulu Mount to Mount (m-to-m) berada minus diangka 0,28 persen, hal tersebut juga patut diwaspadai.
Sedangkan, untuk angka inflasi dari Januari hingga September 2024 Provinsi Bengkulu berada diangka 0,38 persen. serta untuk inflasi tahunan (y-o-y) sebesar 1,48 persen.
Diungkapkan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu, Ir. Win rizal, ME bahwa, walaupun saat ini inflasi Provinsi Bengkulu stabil, namun mendekati akhir 2024 ini perlu dilakukan antisipasi kenaikan harga pangan.
BACA JUGA:Optimis Realisasi Investasi Bengkulu 2024 Capai Target, Triwulan II Sudah Capai Rp2,9 Triliun
BACA JUGA:Dapur Elok Lapas Kelas II A Bengkulu Diresmikan, Plt Dirjenpas: Paling Bersih di Berbagai Daerah
Hal tersebut, juga berbarenagan perayaan Natal. Sehingga diprediksi harga pangan relatif berfluktuatif mengalami kenaikan.
''Kita harus jaga harga, karena beras sudah mulai merangkak naik dan bukan berarti komoditas yang saat ini turun seperti cabe rawit, cabe merah, bawang tidak naik. Jelang natal dan tahun baru itu akan ikut bergerak naik,'' ungkap Rizal, Kamis, 3 Oktober 2024.
Rizal menerangkan, bahwa kenaikan harga komoditas pangan turut diikuti oleh sektor penyumbang inflasi lainnya seperti penerbangan, penyedia jasa dan lainnya.
''Bergeraknya harga pangan ini kerap serempak dengan angkutan udara dan lainnya. Jadi hal ini harus diantisipasi sejak awal oleh tim pengendali inflasi daerah,'' ungkap Rizal.
BACA JUGA: Dinsos Harap Baznas Ikut Bantu Penyandang Disabilitas di Kota Bengkulu, Ini Alasannya
BACA JUGA: Dinsos Harap Baznas Ikut Bantu Penyandang Disabilitas di Kota Bengkulu, Ini Alasannya
Rizal menerangkan, menjelang akhir tahun bukan tentang suplai dan demand atau ketersediaan dan kebutuhan bahan pangan yang menentukan kenaikan inflasi.
Namun, terdapat beberapa faktor psikologis masyarakat untuk berbelanja di luar kebutuhannya, sehingga dapat mempengaruhi kenaikan angka inflasi.
Untuk mencegah kondisi ini, dibutuhkan upaya edukasi dan sosialisasi yang baik ditengah masyarakat untuk memastikan pemenuhan kebutuhan di tengah masyarakat sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.