Kuku yang sering digigit sering kali terlihat rusak, dengan tepi-tepi yang tidak rapi dan lapisan kulit yang terkelupas.
Ini dapat mengganggu penampilan dan menurunkan rasa percaya diri. Bagi sebagian orang, kuku yang rusak menjadi pengingat visual akan kebiasaan buruk yang sulit dihilangkan.
Untuk tetap sehat dan menarik, menggunakan kuteks atau pelapis kuku berwarna dapat menjadi pencegah psikologis untuk menggigit kuku, karena anda mungkin akan lebih berhati-hati agar tidak merusaknya.
9 Menghambat Pertumbuhan Kuku yang Sehat
Menggigit kuku bisa menghambat pertumbuhan kuku. Dengan terus-menerus menggigit kuku, pertumbuhan kuku alami terganggu, sehingga kuku menjadi lebih pendek dan rapuh.
Kuku yang rusak sering kali tumbuh dengan bentuk yang tidak normal atau lambat dalam proses pertumbuhannya.
Mengkonsumsi makanan yang kaya nutrisi seperti vitamin B, biotin, dan zinc dapat membantu memperkuat kuku.
Pastikan juga untuk menjaga kelembapan kuku dengan menggunakan pelembab atau minyak kutikula secara teratur.
10 Meningkatkan Risiko Perilaku Kompulsif Lainnya
Menggigit kuku bisa menjadi bagian dari gangguan obsesif-kompulsif (OCD), di mana seseorang tidak bisa mengendalikan kebiasaan tersebut meskipun menyadari dampaknya.
Jika kebiasaan menggigit kuku terkait dengan gangguan perilaku kompulsif lainnya, seperti menarik rambut atau menggigit bibir, hal ini bisa menjadi tanda adanya masalah psikologis yang lebih dalam.
Jika menggigit kuku sudah berkembang menjadi kebiasaan kompulsif, konsultasi dengan psikolog atau terapis dapat membantu.
Terapi perilaku kognitif (CBT) adalah salah satu metode yang efektif untuk mengatasi perilaku kompulsif ini.