MUKOMUKO,KORANRB.ID – Pengoperasian RS Pratama Ipuh Kabupaten Mukomuko masih terkendala belum keluarnya Peraturan Bupati (Perbup) Mukomuko. Padahal seluruh perizinan pengoperasian RS tersebut dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu telah tuntas.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Mukomuko, Bustam Bustomo S.KM membenarkan pengoperasian RS Prtama Ipuh masih menunggu keluarnya Perbup Mukomuko.
Sembari menunggu perbup rampung yang saat ini tengah dipersiapkan oleh bagian hukum Pemkab Mukomuko, Dinkes bersama tim lintas instansi menyusun struktur organisasi pegawai RS Pratama Ipuh. Mulai dari staf, tenaga medis hingga pegawai tata usaha dan petugas lainnya.
BACA JUGA:Pekerjaan DAK Fisik Dinkes Bengkulu Tengah Tuntas 100 Persen
BACA JUGA:Punya Ribuan Nakes, Tapi Dinkes Bengkulu Selatan Kekurangan Dokter Gigi
“Akhir Bulan Oktober 2024 ini jika tidak ada halangan, RS Pratama sudah bisa beroperasi. Sebab tinggal menunggu Perbup untuk petunjuk pengoperasian rumah sakit,” kata Bustam.
Sedangkan terkait kebutuhan pegawai, Bustam mengatakan tahap awal nanti akan ada 68 tenaga medis dan nonmedis yang akan bertugas.
Dimana 68 orang petugas tersebut sudah masuk dalam susunan organisasi pegawai RS Pratama Ipuh. Secepatnya struktur organisasi RS Prtama Ipuh disampaikan ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Sebab untuk saat ini mutasi atau pemindahan pegawai harus izin Kemendagri.
“Susunan organisasi ini kita sampaikan lebih awal ke Kemendagri agar bisa cepat mendapat kepastian mutasi yang kita usulkan, sembari menunggu terbitnya Perbup pengoperasian RS Pratama Ipuh,” terang Bustam.
Lanjutnya, untuk rencana petugas yang akan bertugas di RS Pratama Ipuh, tahap awal diambil dari pegawai Puskesmas Ipuh dan Puskesmas Air Rami.
Pertimbangannya, selain dekat dengan RS Pratama, jumlah petugas medis yang ada di 2 puskemas berlebih.
BACA JUGA:Masih Berlakukan Buka Tutup: Perbaikan Jembatan Sekotong Pondok Kelapa Belum Rampung
BACA JUGA:Masih Berlakukan Buka Tutup: Perbaikan Jembatan Sekotong Pondok Kelapa Belum Rampung
Apalagi ke depan nantinya, Ketika RS Pratama dioperasikan, maka status 2 puskesmas tersebut akan turun, tidak lagi melayani rawat inap. Pelayanaan rawat inap difokuskan di RS Pratama.
"Kami yakin, jumlah tenaga medis sebanyak itu cukup untuk memberikan pelayanan kesehatan yang maksimal kepada masyarakat,’’ ujarnya.