Sebuah penelitian menunjukkan partisipan yang pernah atau terbiasa mengonsumsi kopi memiliki tingkat enzim ALT dan AST yang lebih rendah dibandingkan dengan orang yang tidak minum kopi.
Alanine aminotransferase (ALT) dan aspartate aminotransferase (AST) merupakan enzim yang ditemukan di dalam hati, yang jumlahnya akan meningkat pada saat terjadi kerusakan atau peradangan pada hati.
BACA JUGA:Pentingnya Memilah Makanan Untuk Anak Umur 2-6 Tahun
Menurunnya kadar enzim tersebut setelah minum kopi menandakan bahwa kopi berpotensi melindungi hati.
2. Mengurangi risiko fibrosis hati
Fibrosis hati merupakan sebuah kondisi pada saat hati dipenuhi oleh jaringan perut dan jaringan bekas luka yang membuat hati tidak dapat berfungsi dengan baik.
Sebuah jurnal mengungkapkan mengonsumsi kopi dapat membantu mengurangi kekakuan pada hati serta dapat membantu menurunkan risiko fibrosis hati.
Belum diketahui secara pasti bagaimana kopi tersebut bermanfaat untuk mengurangi risiko fibrosis hati.
Namun, kandungan kafein yang terdapat pada kopi diketahui mampu menghambat sel Transforming growth factor-β (TGF-β) yang memicu pembentukan jaringan perut.
BACA JUGA:Tanda-Tanda Trauma yang Jarang Disadari, Simak Berikut Ini Penjelasannya
3. Menurunkan risiko perlemakan hati non alkohol
Konsumsi kopi sebanyak 2 cangkir atau lebih per hari bisa menurunkan risiko terkena perlemakan hati non-alkohol.
Perlemakan hati non-alkohol merupakan kondisi medis yang ditandai dengan penumpukan lemak pada sel-sel hati yang menyebabkan peradangan pada organ hati.
Potensi manfaat kopi untuk menurunkan risiko perlemakan hati non-alkohol ini kemungkinan berasal dari sifat antioksidan dan anti-inflamasi yang mampu mencegah kerusakan sel hati dan mengurangi peradangan.
4. Berpotensi menurunkan risiko kanker
Sebuah jurnal menunjukkan bahwa mengkonsumsi 1-5 cangkir kopi sehari, baik kopi mengandung kafein atau tanpa kafein (decaf) dapat menurunkan risiko terkena hepatocelluler carcinoma yaitu jenis kanker hati.