Provinsi Bali terdapat 187 unit usaha. Jumlah ini yang terbanyak ke 3 saat ini di Indonesia.
Meskipun lebih dikenal dengan seni lukis dan tenun, batik Bali juga memiliki ciri khas yang unik, menggabungkan motif tradisional Bali dengan teknik batik, menjadikannya populer di kalangan wisatawan.
Dengan jumlah wisatawan yang tinggi, banyak pengrajin batik di Bali memanfaatkan peluang ini untuk memasarkan produk mereka, baik untuk souvenir maupun fashion.
Para pengrajin batik di Bali seringkali berinovasi dengan menciptakan desain yang menggabungkan elemen-elemen lokal, sehingga menarik minat pasar yang lebih luas.
Pemerintah dan komunitas lokal mendukung pengembangan usaha batik melalui pelatihan dan promosi, membantu meningkatkan kualitas dan daya saing produk.
BACA JUGA:Mengenal Seblak, Makanan Venomenal Kesukaan Anak Muda Zaman Sekarang
BACA JUGA:5 Film Terbaik yang Dirilis pada Bulan Oktober 2024
Banyak unit usaha batik di Bali menerapkan praktik ramah lingkungan dan memanfaatkan bahan-bahan lokal, yang sejalan dengan tren global terhadap keberlanjutan.
4. Yogyakarta
Provinsi Yogyakarta terdapat 140 unit usaha. Jumlah ini yang terbanyak ke 4 saat ini di Indonesia.
Yogyakarta dikenal sebagai pusat kebudayaan Jawa, di mana batik telah menjadi bagian penting dari tradisi dan identitas masyarakat.
Motif-motif batik Yogyakarta memiliki nilai historis dan filosofis yang mendalam.
Banyak pengrajin batik di Yogyakarta mewarisi keterampilan ini secara turun-temurun, sehingga menghasilkan produk berkualitas tinggi dengan teknik yang otentik.
Pemerintah daerah dan berbagai lembaga seringkali memberikan dukungan melalui program pelatihan, promosi, dan pameran yang membantu meningkatkan daya saing pengrajin batik.
Adanya lembaga pendidikan yang mengajarkan seni batik juga berkontribusi pada peningkatan keterampilan dan pengetahuan para pengrajin
Tingginya permintaan batik baik domestik maupun internasional memberikan peluang bagi pengusaha batik di Yogyakarta untuk berkembang dan berinovasi.