Dalam beberapa kasus, otak bisa "memutar" skenario singkat di mana seseorang merasa jatuh dari ketinggian atau tersandung.
Otak merespons mimpi atau visualisasi ini dengan memicu gerakan fisik, menciptakan sensasi bahwa tubuh benar-benar sedang jatuh.
Sebagai hasilnya, seseorang akan tiba-tiba terbangun dan mungkin mengalami perasaan kaget atau bingung.
BACA JUGA:KPU Kaur Bakal Screening Anggota KPPS Terpilih, Ini Alasannya!
BACA JUGA:Pelintas Harap Waspada, Tanah Longsor Kembali Terjadi di Seluma, Ini Lokasinya
Pada umumnya, hypnic jerk tidak berbahaya dan merupakan bagian dari siklus tidur yang normal. Fenomena ini lebih merupakan respons alami tubuh dan otak saat beralih dari kondisi sadar ke tidak sadar.
Meskipun tidak menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang, seringnya mengalami hypnic jerk dapat mengganggu kualitas tidur seseorang, terutama jika sentakan tersebut menyebabkan individu terbangun beberapa kali dalam semalam.
Jika hypnic jerk menjadi terlalu sering atau parah sehingga mengganggu pola tidur, disarankan untuk memperhatikan beberapa faktor yang mungkin memicunya.
Mengurangi konsumsi kafein, memastikan waktu tidur yang cukup, dan mengelola stres adalah beberapa langkah yang dapat membantu mengurangi frekuensi hypnic jerk.
Untuk mengurangi kemungkinan mengalami hypnic jerk, ada beberapa langkah yang dapat diambil:
1. Rileks Sebelum Tidur
Membuat rutinitas relaksasi sebelum tidur dapat membantu tubuh dan pikiran lebih siap untuk tidur tanpa gangguan. Ini bisa berupa mandi hangat, meditasi, atau membaca buku.
BACA JUGA:Gigitan Bisa Mematahkan Jari! Berikut 5 Fakta Unik Common Snapping Turtle
2. Menghindari Stimulan
Hindari konsumsi kafein atau stimulan lainnya setidaknya 4-6 jam sebelum tidur, agar sistem saraf tidak terlalu aktif ketika mencoba untuk tidur.
3. Jaga Pola Tidur yang Teratur