Rupanya, hal ini mengundang rasa iri oleh sebagian hakim Istana yang berjumlah 5 orang.
Mereka beralasan kepada raja Harun Al Rasyid, bahwa menangani kasus sudah menjadi pekerjaan para hakim Istana.
BACA JUGA:Cerita Mitos dari Gunung Bungkuk Bengkulu Tengah, Sudah Pernah Dengar?
BACA JUGA:Ngeri! Pernah jadi Cerita Mitos di Indonesia, Berikut 7 Ular Mistis Berkepala Manusia
Bukannya pekerjaan Abu Nawas.
Kelima hakim istana tersebut lalu berkumpul untuk membahas masalah ini.
"Enak saja Abu Nawas itu. Ia mendapat hadiah yang seharusnya menjadi milik kita," kata salah satu dari kelima hakim tersebut.
"Benar ini tidak boleh dibiarkan," timpal hakim yang lain pada pertemuan para hakim Istana.
Kelima hakim Istana ini bersepakat untuk mengajukan protes kepada raja Harun Al Rasyid.
Kelima hakim pun menghadap sang raja Harun Al Rasyid dan menyatakan keberatan mereka.
Mendengar keluhan dari kelima hakim istana ini, Baginda Raja Harun Al Rasyid memberikan tanggapan yang bijaksana.
BACA JUGA:Ini 5 Rekomendasi Cerita Wattpad Islami, Bikin Pembaca Baper, Nomor 3 Sudah Diadaptasi jadi Series
BACA JUGA:Nama Ibukota Bengkulu Tengah Berasal dari Sebuah Batu, Begini Ceritanya
"Kalian kan sudah mendapatkan gaji setiap bulannya. Sedangkan Abunawas tidak mendapatkan gaji. Jadi kan wajar kalau aku memberikannya hadiah," ungkap raja di depan kelima hakim istana.
Baginda raja Harun Al Rasyid pun menegaskan bahwa sangat wajar apabila ia sebagai raja memberikan hadiah kepada Abunawas.
Toh, Abu Nawas pun kata baginda raja Harun Al Rasyid, selama ini sudah banyak membantu menyelesaikan permasalahan yang terjadi.