Jauh dari Target, Imunisasi Polio Diperpanjang Hingga Akhir Oktober

Minggu 13 Oct 2024 - 22:06 WIB
Reporter : Arie Saputra Wijaya
Editor : Sumarlin

CURUP, KORANRB.ID – Pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio tahap I dan II di Kabupaten Rejang Lebong menunjukkan hasil yang masih jauh dari target yang telah ditetapkan pemerintah pusat. Kondisi ini menyebabkan perpanjangan waktu pelaksanaan imunisasi dari yang semula dijadwalkan berakhir pada 23 September 2024 menjadi 23 Oktober 2024.

Perpanjangan tersebut diatur melalui Surat Keputusan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan Nomor: IM.02.03/C.I/7264/2024, yang mengindikasikan bahwa tidak hanya Kabupaten Rejang Lebong, namun banyak daerah di Indonesia yang capaian PIN Polio-nya masih rendah.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Rejang Lebong, Dhendi Novianto Saputra, S.KM mengungkapkan, kendati program PIN Polio di Kabupaten Rejang Lebong telah dijalankan sejak beberapa bulan lalu, hasilnya masih belum sesuai dengan target yang telah ditetapkan. 

Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk kurangnya kesadaran masyarakat, tantangan geografis, hingga hambatan akses informasi di beberapa wilayah.

“Pada 3 Oktober 2024, realisasi capaian imunisasi polio dosis pertama di Rejang Lebong baru mencapai 77,30 persen, atau sekitar 28.085 anak yang telah diimunisasi. Sedangkan untuk dosis kedua, capaian lebih rendah, yaitu sebesar 64,12 persen, atau sekitar 23.259 anak yang telah menerima imunisasi. Padahal, sasaran total dari program PIN Polio di Kabupaten Rejang Lebong adalah 36.382 anak, yang mencakup usia 0 hingga 7 tahun 11 bulan 29 hari,” papar Dhendi.

BACA JUGA:Pekerjaan Jalan Desa Bukit Sudah Mencapai 40 Persen

BACA JUGA:JPU Minta Polisi Buru DPO Illegal Logging di Kabupaten Kaur, Ini Identitasnya!

Capaian imunisasi yang rendah tersebut memicu keputusan Kementerian Kesehatan untuk memperpanjang waktu pelaksanaan PIN Polio hingga 23 Oktober 2024. 

Perpanjangan ini memberikan kesempatan lebih bagi Dinkes dan pihak terkait di Rejang Lebong untuk melakukan berbagai upaya tambahan guna mengejar target 95 persen anak yang harus diimunisasi polio, sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh pemerintah.

Menurut Dhendi, salah satu langkah utama yang dilakukan adalah pelaksanaan sweeping atau penyisiran ke rumah-rumah warga. Pendekatan door to door ini difokuskan pada pencarian anak-anak yang belum mendapatkan imunisasi.

Tim kesehatan mengunjungi rumah-rumah untuk memastikan bahwa anak-anak di kelompok usia target telah diimunisasi. 

“Pendekatan ini dianggap efektif dalam mengatasi kendala yang berkaitan dengan akses, di mana beberapa orang tua mungkin tidak membawa anak mereka ke fasilitas kesehatan karena berbagai alasan, seperti kurangnya informasi, jarak, atau kendala ekonomi,” bebernya.

Selain itu, pihaknya juga bekerja sama dengan pihak sekolah dan pusat layanan kesehatan masyarakat (Puskesmas) untuk memperluas jangkauan imunisasi polio.

BACA JUGA:Harga Cabai di Kota Bengkulu Turun, Saat Ini Rp 20 Ribu/Kg

BACA JUGA:Sebentar Lagi Pusat Kucurkan Rp46,7 Miliar untuk Guru Provinsi Bengkulu

Kategori :