BACA JUGA:Tidak Berbulu! Berikut 5 Fakta Unik Kucing Sphynx
BACA JUGA:7 Fakta Cewek Udah Mati Rasa, Kode Keras Buat Kamu yang Masih Berharap
Hal ini dikenal sebagai hiperpigmentasi post-inflamasi, yaitu kondisi di mana kulit mengalami peradangan ringan akibat gesekan, dan kemudian memproduksi melanin lebih banyak sebagai respons terhadap iritasi tersebut.
Selain gesekan, tekanan yang konstan di area pantat juga dapat mempengaruhi warna kulit. Saat kita duduk dalam waktu lama, kulit di area tersebut menerima tekanan yang terus-menerus.
3. Kulit di lipatan tubuh cenderung lebih gelap
Area kulit yang berada di lipatan tubuh, seperti ketiak, selangkangan, dan pantat, cenderung lebih gelap karena adanya penumpukan sel kulit mati dan kelembapan yang lebih tinggi.
Di area yang kurang mendapat ventilasi seperti ini, kulit lebih mudah lembap, yang dapat menyebabkan penumpukan bakteri dan jamur.
Akibatnya, area ini lebih rentan mengalami iritasi, infeksi ringan, atau perubahan tekstur kulit yang pada akhirnya memicu peningkatan produksi melanin.
4. Penuaan dan perubahan kulit alami
Seiring bertambahnya usia, kulit manusia mengalami perubahan alami, termasuk dalam hal tekstur, elastisitas, dan warna. Pada beberapa orang, area pantat dan bagian tubuh lain yang jarang terkena sinar matahari bisa menjadi lebih gelap seiring waktu.
BACA JUGA:Mengapa Hakim Dipanggil yang Mulia? Berikut Alasannya Agar Kamu Tahu!
BACA JUGA:Kebiasaan Tidur Pagi Setelah Begadang Bahaya Mengintai, Ini Solusinya
Ini bisa disebabkan oleh penuaan kulit yang berhubungan dengan penurunan regenerasi sel, yang mengakibatkan penumpukan sel-sel kulit mati.
5. Kebersihan dan perawatan kulit
Faktor kebersihan juga memainkan peran dalam warna kulit, terutama di area yang tertutup dan mudah lembap seperti pantat. Kebersihan kulit yang kurang baik dapat menyebabkan penumpukan sel kulit mati, bakteri, dan kotoran.
Hal ini dapat memicu iritasi kulit, yang pada akhirnya menyebabkan hiperpigmentasi.