BACA JUGA:Empat OPD Disiagakan Hadapi Musim Hujan
Saat ini memang serangan kebudayaan dari luar masuk dengan cepat di Indonesia, terutama dalam sistem IT yang saat ini sangat dekat dengan generasi muda dan pelajar.
Terkadang bahaya narkoba masuk tanpa disadari oleh pelajar dan masuk dalam pergaulan-pergaulan sehari-hari.
“hal ini harus kita cegah. Seluruh pelajar di BU harus mengetahui bahaya narkoba, cara penyebarannya hingga ancaman hukumannya,” terangnya.
Ancaman narkoba pada pelajar artinya mengancam masa depan negara, pelajar yang sudah terjangkit narkoba akan menggambarkan kehancuran negara masa depan.
“Maka tugas kita adalah menjaga pemuda dan pelajar kita dari ancaman dan serangan narkoba tersebut,” terangnya.
BACA JUGA:15 Camat Dipanggil Satpol PP
Selain itu Ia juga menegaskan dalam hal kebijakan dan penganggaran DPRD BU juga akan mendukung dalam pencegahan peredaran narkoba.
Sehingga selain kerja keras dari SANS dalam pencegahan narkoba, maka juga akan ada program-program dalam rangka menyelamatkan pelajar dalam bahaya narkoba.
“Narkoba merupakan musuh bersama, sehingga semua pihak harus secara bersama pencegahan masuknya narkoba. Termasuk tercermin dalam program-program yang akan kita keluarkan dalam APBD,” tegas Juhaili.
Ia juga meminta sekolah-sekolah juga melakukan program pencegahan dan pengawasan pada siswanya.
Sehingga selain pengawasan barang-barang yang dibawa siswa, juga mengawasi aktivitas siswa di sekolah.
BACA JUGA:Sepakat Dana Pilkada Rp 26 Miliar Besok NPHD Ditandatangani
“Jangan ada tempat yang aman dan nyaman bagi narkoba. Apalagi di sekolah,” pungkas Juhaili.
Selain Juhaili, Gubernur Rohidin yang mengukuhkan SANS BU juga berpesan jika semua pihak harus saling bersinergi dalam mencegah masuknya narkoba, apalagi menyerang pelajar.
Saat ini peredaran narkoba di Indonesia semakin cepat dan menggunakan gaya-gaya baru dengan sasaran generasi muda dan pelajar.