Targetkan 10 Desa Naik Status Ketahanan Pangan 2025

Selasa 15 Oct 2024 - 21:30 WIB
Reporter : Firmansyah
Editor : Patris Muwardi

MUKOMUKO,KORANRB.ID – Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Mukomuko pastikan 10 desa naik status terkait ketahanan pangan.

Yakni 2 desa yang sebelumnya terkategori zona rawan pangan dan 8 desa yang terkategori masuk zona sedang kerentanan pangan akan segera berubah status menjadi desa ketahanan pangan di tahun 2025.

Kepala DKP Kabupaten Mukomuko, Elxandi Ultria Dharma, S.TP, M.Ec mengatakan telah melakukan perencanaan, pemantauan, evaluasi, stabilisasi pasokan dan harga pangan.

Berdasarkan hasil pemetaan ketahanan dan kerentanan pangan. Sesuai amanah UU No 18 Tahun 2012 tentang Pangan dan PP Nomor 17 Tahun 2015 tentang Pangan dan Gizi.

BACA JUGA:Realisasi Pajak Daerah Mencapai Rp 15,9 Miliar dari Total Target Rp 22,2 Miliar

BACA JUGA:SKD CPNS Untuk Peserta Luar Bengkulu Mulai 19 Oktober, 8-9 November SKD CPNS dari Bengkulu di Asrama Haji 

Untuk Kabupaten Mukomuko terdapat 2 desa masuk katagori rawan pangan dan delapan desa masuk kategori sedang kerentanan pangan yang saat ini telah mengalami kemajuan pesat dari predikat katagori yang didapat sebelumnya.

“2 desa yang rawan pangan, desa Lubuk Selandak Kecamatan Teramang Jaya, dan Desa Banjar Sari Kecamatan Sungai Rumbai,’’ ujarnya. 

Sedangkan 8 desa yang masuk zona sedang kerentanan pangan yakni Desa Pondok Panjang dan Talang Sepakat, Kecamatan V Koto. 

Lalu, di Kecamatan Penarik Desa Sido Mulyo, Sendang Mulyo, dan Bukit Makmur. 

Selanjutnya Desa Air Berau, Kecamatan Pondok Suguh, Desa Padang Gading, Sungai Rumbai, dan Desa Air Merah Kecamatan Malin Deman. 

Elxandi mengatakan, untuk indikator penetapan katagori ketahanan dan kerentanan pangan. Yang paling besar pengaruhnya yaitu, akses transportasi dan ketersediaan lahan pangan. 

BACA JUGA:Serapan Dana BOK, Dinkes Kembali ‘Tekan’ Puskesmas

BACA JUGA:Pendaftar PPPK di Bengkulu Tengah Mencapai 1.146, Sudah Submit 543 Orang

Untuk 10 desa yang belum masuk desa ketahanan pangan tersebut, sebelumnya memang masih belum tersentuh pembangunan infastruktur, baik jalan dan fasilitas umum lainnya. 

Di tahun ini, untuk akses jalan menuju 2 desa rawan pangan, sudah dibangun. Begitu juga dengan 8 desa kerentanan pangan telah dilakukan pengembangan di sektor pertaniannya.

Kategori :

Terkait