Dan ia mengeluhkan kondisi yang terjadi lantaran rumahnya yang dibongkar habis membuatnya tidak bisa mendiami bangunan tersebut.
“Kemarin saya tinggal di kontrakan, sekarangan kontrakan itu mau digunakan orangnya, sedangkan rumah saya belum selesai,” kata Emi.
BACA JUGA:Pastikan Alat Kontrasepsi Cukup Hingga Akhir Tahun
BACA JUGA:DISUKA Usung Program Rumah untuk Warga Kota Bengkulu Tanpa Bunga, Sukatno: Semua Harus Punya Rumah
Pengerjaan yang baru saja berjalan selama 2 minggu terhenti akibat dari habisnya bahan material, ia juga sudah berusaha menghubungi pihak toko material namun tidak kunjung disalurkan hingga kemarin.
Sementara itu pemilik toko material yang memasok bahan untuk pembangunan rumah bagi penerima bantuan RTLH, Iskandar mengatakan bahwa sudah menyalurkan sebanyak 80 persen material.
Ia pun mengalami kendala yang mana hingga kemarin belum mendapatkan sepeser pun uang dari material yang telah ia salurkan.
“5 perak saya belum dapat, saya sudah hubungi pihak terkait namun tidak mendapat respon,” kata Iskandar.
Salah satu Tenaga Fasilitator Pendamping Lapangan, Ragil mengatakan terkait hambatan yang terjadi saat ini ia tidak mengetahui secara jelas apa yang sebenarnya terjadi terkait prosedur pencairan dana di pemerintah daerah.
“Saya menjembatani antara Dinas Perkim, penerima bantuan dan toko,” kata Ragil
Namun ia akan mengupayakan dengan mencatat seluruh kekurangan material yang dialami penerima bantuan untuk diserahkan kepada dinas terkait.