Akibatnya, cumi-cumi berevolusi untuk mengembangkan kulit kamuflase yang menyembunyikan mereka di habitat aslinya.
Beberapa cumi-cumi bahkan dapat mengubah warna kulitnya yang memungkinkan mereka beradaptasi dengan berbagai lingkungan yang berbeda.
Dikenal sebagai kamuflase yang aktif, ini merupakan sifat evolusi yang digunakan oleh cumi-cumi untuk menyembunyikan diri.
Apabila seekor cumi-cumi beristirahat di pasir kuning di dasar laut, maka iya akan mengubah kulitnya untuk memantulkan warna kuning tersebut.
4. Semprotan Tinta
Cumi-cumi memiliki tinta yang mereka gunakan untuk mengelabui musuhnya.
Meskipun pengetahuan tentang cumi-cumi terbatas, kamu mungkin familiar dengan mekanisme pertahanan biologis mereka yang berbasis tinta.
Apabila cumi-cumi merasa terancam oleh calon Predator, maka iya akan melepaskan zat seperti tinta hitam pekat dari kantungnya.
Tujuan tinta tersebut bukan untuk meracuni ataupun melukai calon predator.
Sebaliknya, cumi cumi melepaskan tinta untuk menyembunyikan diri dengan cepat dalam upaya melarikan diri.
Tinta tersebut sendiri merupakan larutan particle melanin
Pada saat disemprotkan, particle Melanin tersebut akan terlihat seperti awan hitam.
Saat tinta hitam menyelimuti cumi-cumi, iya akan memanfaatkan kesempatan tersebut untuk berenang cepat menjauh dari calon predatornya.
5. Ada Lebih dari 300 Cumi-Cumi