KORANRB.ID – Pengerukan alur pelabuhan Pulau Baai telah disepakati akan membentuk join venture company alias adanya perusahaan bersama yang melakukan pengerukan dan juga memilki izin pengerukan.
Yakni antara pengusaha pemanfaat pelabuhan PT Pelindo Persero dan idealnya ada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Bengkulu.
“Perkembangannya kita telah sepakat dengan adanya join venture company,” sampai Ketua Asosiasi Perusahaan Batu Bara Bengkulu (APBB) Bengkulu Sutarman saat kegiatan visit kemarin, 23 Oktober 2024.
Saat disinggung soal keterlibatan Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu dalam pengerukan alur, Sutarman mengatakan, bahwa sebenarnya keterlibatan BPKP akan dilibatkan pada tahap 5, namun atas permintaan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu mereka pada tahap pertama ini.
BACA JUGA:Bapenda Segera Pasang 50 Tapping Box
BACA JUGA: Tamsil Guru Triwulan III Segera Dibayar, TPG Masih Menunggu Dana
“Tahap 5 nanti state-nya (BPKP, red), tapi karena pemerintah daerah ingin lebih cepat melibatkan beliau-beliau ini (BPKP, red). Kini masih tahap pertama,” beber Sutarman.
Dalam kegiatan visit kemarin, diketahui alur pelabuhan Pulau Baai semakin mendangkal, saat ini pendangakalan sudah berada pada minus 2 low water spring (LWS) yang sebelumnya 3-4 LWS.
Hal itu terungkap saat kunjungan APBB Bengkulu, perwakilan Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Bengkulu, Kepala Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Bengkulu.
Kemudian, perwakilan PT. Pelabuhan Indonesia (Pelindo), serta Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) wilyah III Pulau Baai Bengkulu.
BACA JUGA:DLH Warning Sampah APK Tidak Dibuang di TPA Air Sebakul
BACA JUGA:Pemkab Seluma Siapkan Tim Kaji Putusan Terhadap Kades Kemang Manis
Ketua APBB, Sutarman menerangakan dari visit yang dilakukan dengan pihak-pihak di atas, kedalaman alur pelabuhan sudah memperihatinkan.
Lantaran, saat ini kedalaman pada beberapa titik sudah ada yang berada pada minus 2 LWS.
“Kita visit tadi, pada beberapa titik itu kedalaman alur sudah minus 2 (LWS, red),” ungkap Sutarman.