BENGKULU, KORANRB.ID - Petahana Rohidin Mersyah terus menegaskan posisinya sebagai pemimpin yang tidak hanya fokus pada pembangunan fisik, tetapi juga pada pembangunan sosial yang melibatkan semua lapisan masyarakat, tanpa memandang agama.
Kepemimpinannya di Provinsi Bengkulu telah membawa angin segar bagi kerukunan antarumat beragama, di mana harmoni dan kedamaian menjadi nilai utama yang ia tegakkan.
Hal ini dikonfirmasi oleh Ketua Persatuan Umat Buddha Indonesia (PERMABUDHI) Provinsi Bengkulu, Tuti Kusnaedy, yang dalam pernyataannya pada Kamis (24/10) memberikan apresiasi yang tulus atas kepemimpinan Rohidin.
Tuti menegaskan bahwa umat Buddha di Bengkulu merasakan langsung dampak positif dari cara Rohidin memimpin.
BACA JUGA:Pedagang Pasar Pulau Baai Dukung ROMER, Sampaikan Keluhan Ini
BACA JUGA:Jelang Pencoblosan Pilgub Bengkulu, Pengamat: Romer Makin Kuat
"Saya, Tuti Kusnaedy, Ketua Persatuan Umat Buddha Indonesia Provinsi Bengkulu, sangat mengapresiasi kepemimpinan Bapak Rohidin. Selama masa jabatannya, kami merasakan kesejukan, kedamaian, dan persatuan yang begitu kuat," ujarnya.
Dalam kata-katanya, tersirat bagaimana umat Buddha, yang merupakan bagian dari keberagaman agama di Bengkulu, merasakan kenyamanan di bawah pemerintahan yang menghargai pluralisme.
Rohidin tak hanya hadir sebagai sosok pemimpin administratif, tetapi sebagai figur yang membawa pesan-pesan perdamaian. Dalam setiap perayaan besar umat beragama, ia senantiasa hadir untuk mengukuhkan semangat persaudaraan dan kebersamaan.
Kehadirannya tidak hanya bersifat simbolis, tetapi nyata dalam memberikan motivasi dan dukungan kepada seluruh umat beragama, tanpa kecuali.
BACA JUGA:Dukungan Terhadap ROMER Menggema di Pantai Panjang, Lanjutkan Pembangunan!
BACA JUGA:Politisi Senior PKB Bengkulu Ajak Pilih ROMER
Nilai-nilai nasionalisme yang diembannya menjadi landasan kuat bagi Rohidin dalam memimpin Bengkulu, di mana perbedaan keyakinan tidak menjadi penghalang, melainkan kekuatan.
Menjelang pemilihan gubernur yang akan digelar pada 27 November mendatang, Rohidin tampil sebagai satu-satunya calon yang dikenal bersih dari praktik intimidasi atau tindakan yang merugikan salah satu kelompok agama.
Dalam bentang politik yang kerap diwarnai ketegangan antar berbagai kepentingan, Rohidin berhasil menjaga sikap adil dan bijaksana, yang membuatnya dihormati oleh semua kalangan.