Pemasangan Traffic Light di Simpang Empat Tebeng Tidak Memenuhi Syarat, Begini Solusinya

Jumat 25 Oct 2024 - 23:35 WIB
Reporter : Wesjer Tourindo
Editor : M. Rizki Amanda Lubis

KORANRB.ID – Rencana pemasangan traffic light atau lampu lalu lintas di simpang empat tebeng depan Gereja tidak bisa dipasang, sebab tata lokasi yang tidak memadai.

Dinas Perhubungan bersama Sat Lantas Polresta Bengkulu melakukan Analisis Dampak Lalu Lintas (Andalalin) terhadap titik persimpangan tersebut.

Disampaikan Kepala Dinas Perhubungan Kota Bengkulu, Hendri Kurniawan, SE bahwa hasil dari Andalalin terhadap letak traffic light di simpang empat Kelurahan tidak bisa dilakukan sebab lokasi tidak mendukung.

“Memang ada rencana untuk pemasangan traffic light di lokasi tersebut, namun setelah dilakukannya Andalalin titik tersebut tidak memenuhi syarat sebab jalan kiri dan kanan terlalu kecil,” ungkap Hendri pada RB 25 Oktober 2024.

BACA JUGA:Beri Motivasi Anak Jalanan, Dinsos Datangkan Tegar dan Rivo Petir dalam Gebyar Pilar-Pilar Sosial

BACA JUGA:713 Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Bengkulu Diwisuda Periode Oktober 2024

Namun ada beberapa persimpangan di Kota Bengkulu yang dianalisa dan dinyatakan memenuhi syarat.

“Untuk simpang Timur Indah memungkinkan untuk dipasang traffic light namun belum bisa direalisasikan tahun ini sebab dana masih terkendala,” jelas Hendri.

Kemudian untuk persimpangan di dekat Gereja Kelurahan Tebeng akan dilakukan penggunaan rekayasa jalan untuk mencega kemacetan.

“Selanjutnya untuk mengatasi kemacetan di persimpangan tersebut kami melakukan penjagaan setiap pagi dan rekayasa jalan bersama pihak Satlantas Polresta Bengkulu,” jelas Hendri.

Untuk rekayasa yang bakal dilakukan oleh pihak kepolisian dan personel Dishub itu meliputi alur penjagaan yang diatur pada jam tertentu.

BACA JUGA:Nama-nama 10 Pemilik Warung di Kota Bengkulu yang Daftar Bantuan Diserahkan ke Kemendag

BACA JUGA:Pemprov Bengkulu Koordinasi dengan KemenPAN-RB Soal Formasi PPPK Nakes 2024

“Di pagi hari kami akan mengatur lalu lintas pada pukul 06.00 WIB  hingga pukul 08.00 WIB sedangkan sore hari akan dijaga juga pada 15.00 WIB hingga 18.00 WIB, rekayasa ini dibuat untuk meminimalisir kemacetan,” jelas Hendri.

Selain itu juga ada pengalihan arus untuk para wali murid yang anaknya sekolah di belakang Gereja Kelurahan Tebeng untuk memilih jalur memutar di dekat Kampus Dehasen.

Kategori :