BENGKULU, KORANRB.ID - Ribuan ternak sapi dan kerbau di 5 daerah di Provinsi Bengkulu mati terserang wabah Septicaemia epizootica (SE) atau wabah "Ngorok".
Adapun 5 daerah tersebut, yakni Kabupaten Kaur dan Bengkulu Selatan, Kabupaten Kepahiang, Bengkulu Utara dan Kota Bengkulu.
Sedangkan untuk jumlah ternak sakit wabah ngorok terbanyak terjadi di Bengkulu Selatan, terdiri dari Kerbau 467 ekor, Sapi Bali 100 ekor dan Sapi Brahman 99 ekor dan sapi biasa 215 ekor.
Dan yang dimusnahkan, sebanyak 373 ternak, terdiri dari 294 kerbau, 39 sapi biasa dan 40 sapi bali.
BACA JUGA:Hingga 2029 Nanti, 471 Guru Pensiun
Kemudian, Kabupaten Kaur sebanyak 15 kerbau telah dimusnahkan.
Adapun jumlah yang terjangkit sebanyak 100 ekor, yakni 93 kerbau, 5 ekor sapid dan 2 ekor sapi bali.
Untuk di Kabupaten Bengkulu Utara, yakni setidaknya baru 5 sapi yang terjangkit.
Serta, 1 kerbau di Kabupaten Kepahiang.
BACA JUGA:Polda Bengkulu Gelar FGD Solusi Setop Geng Motor
Diketahui, data tersebut terangkum dari pihak Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Provinsi Bengkulu yang diupdate setiap harinya.
Informasi tersebut dapat diakses juga melalui Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional (iSIKHNAS) yang dilaporkan dari empat kabupaten kecuali Kota Bengkulu.
Diungkapkan, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Provinsi Bengkulu, M. Syarkawi bahwa penyebaran wabah Ngorok yang di Bengkulu saat ini mulai menyebar di 2 kabupaten.
Kasus pertama untuk di Provinsi Bengkulu yakni di Kabupaten Kaur dan Bengkulu Selatan dan mulai menyebar di 2 daerah ini.
BACA JUGA:Program Peta Desa, Dinas PMD Usulkan Rp1 Miliar, Ini Rincian Biaya