Di banyak masyarakat, ada stigma yang melekat pada pria yang terlibat dalam KB. Hal ini dapat menyebabkan rasa malu atau kurang percaya diri. Pria mungkin merasa dihakimi oleh teman atau keluarga, yang dapat berdampak pada hubungan sosial mereka.
5. Hubungan Intim yang Terpengaruh.
Metode kontrasepsi tertentu, terutama yang mengganggu proses alami, dapat memengaruhi hubungan intim antara pasangan. Misalnya, penggunaan kondom dapat mengubah pengalaman seksual, yang bisa mengakibatkan ketidakpuasan dalam hubungan.
BACA JUGA:Cegah Stunting dengan Penguatan Edukasi Pil KB Progestin dalam Mendukung Asi Ekslusif
BACA JUGA:Reksadana vs Tabungan Bank, Mana yang Lebih Baik? Berikut Penjelasannya
6. Ketidakpastian Efektivitas.
Banyak pria mungkin merasa ragu terhadap efektivitas metode KB tertentu. Ketidakpastian ini dapat menyebabkan kecemasan dan kekhawatiran tentang kehamilan yang tidak diinginkan, yang pada gilirannya dapat memengaruhi kesehatan mental dan emosional mereka.
7. Risiko Infeksi Menular Seksual (IMS).
Penggunaan metode kontrasepsi yang tidak tepat dapat meningkatkan risiko infeksi menular seksual (IMS). Misalnya, jika kondom tidak digunakan dengan benar, ini dapat menyebabkan penularan IMS, yang memiliki dampak jangka panjang pada kesehatan reproduksi pria.
8. Perubahan dalam Dinamika Keluarga.
Keputusan untuk ikut KB dapat mengubah dinamika dalam keluarga. Hal ini dapat menyebabkan ketegangan antara pasangan jika satu pihak tidak setuju dengan metode atau alasan untuk KB, yang dapat mengarah pada konflik atau masalah komunikasi.
9. Keterbatasan pada Keputusan Reproduksi.
Keterlibatan dalam program KB dapat membatasi pilihan reproduksi pria. Misalnya, jika seorang pria memilih vasektomi, ini dapat menghambat keinginannya untuk memiliki anak di masa depan, kecuali jika ia menjalani prosedur pemulihan yang bisa jadi tidak selalu berhasil.
BACA JUGA:Strategi Majukan Kota Bengkulu, DISUKA Akan Cetak 1.000 Pengusaha Baru dan UMKM Naik Kelas
BACA JUGA:Bisa Dipelihara! Berikut 4 Fakta Ikan Zebra, Menjadi Contoh Solusi Penyakit Manusia
10. Persepsi tentang Peran Gender.