KORANRB.ID – Cegah perburuan liar satwa dilindungi di Pulau Enggano, Balai Karantina Hewan Ikan dan Tumbuhan (BKHIT) Bengkulu perkuat penjagaan.
Kepala Bagian Pelayanan BKHIT Bengkulu, drh. Hafli Hasibuan, MM menyampaikan salah satu tugas pokok BKHIT ialah pengawasan terhadap lalu lintas hewan tumbuhan antar pulau khususnya Pulau Enggano.
“Sudah menjadi tugas kita untuk memperketat pengawasan antar pulau khusunya di bandara dan pelabuhan,” jelas Hafli.
Pulau Enggano ini sendiri merupakan suatu tempat yang pengawasannya diperketat baik mencegah penularan penyakit ataupun penangkapan secara liar hayati yang ada didalamnya untuk kepentingan pribadi maupun kepentingan komersial.
BACA JUGA:Sejak Januari 2024, Total 4.565 Kendaraan Lakukan Uji KIR di UPTD PKB Dishub Kota Bengkulu
“Sudah dari dulu, untuk hewan tidak boleh masuk ataupun keluar dari Pulau Enggano,” kata Hafli.
Untuk penguatan pengawasan dan perlindungan ini sendiri BKHIT Bengkulu mengirimkan petugas untuk memantau, mengawasi dan mencegah tindakan penagkapan keragaman hayati didalamnya baik itu berupa burung ataupun jenis flora dan fauna lainnya
“Jadi di Pulau Enggano itu sekarang, kita seperti membuka kantor cabang, ada petugasnya untuk mengawasi, memantau dan mencegah tindakan yang ingin mencoba mengganggu ekosistem ataupun menangkap hewan-hewan yang ada di sana,” terang Hafli.
Upaya ini sendiri tentunya dilakukan atas kekayaan flora dan fauna yang ada di Pulau Enggano yang sangat beragam bahkan hewan-hewan yang dilindungipun hidup bebas di alam Pulau Enggano.
BACA JUGA:Cegah Stunting dengan Penguatan Edukasi Pil KB Progestin dalam Mendukung Asi Ekslusif
BACA JUGA: Terkait Dualisme Pj. Sekda Lebong, DPRD Lebong Audiensi ke Pemprov Bengkulu, Ini Hasilnya
Namun keragaman itu sendiri tidak sedikit oknum yang ingin mengganggunya seperti menangkap dengan tujuan yang berbeda-beda baik untuk dimiliki secara pribadi juga dikomersialkan.
“Seperti tahun kemarin ada yang kedapatan menangkap burung jenis betet, dan telah ditindaklanjuti burungnya sudah kita serahkan ke BKSDA,” ujarnya.
Untuk itu penjagaan seperti di kapal-kapal diperketat, agar meminimalisir tindakan serupa,