6 Dampak Buruk dari Sifat Overthinking, Simak Penjelasannya

Rabu 06 Nov 2024 - 13:54 WIB
Reporter : Abdilatul Fatwa
Editor : Fazlul Rahman

Sebagai contoh, setelah sebuah percakapan, mereka mungkin menganalisis setiap kata yang diucapkan lawan bicara, khawatir bahwa mereka telah menyinggung atau melakukan kesalahan. 

Hal ini membuat mereka sering merasa canggung atau tidak nyaman di lingkungan sosial.

Dalam jangka panjang, ketidakmampuan untuk rileks dan menikmati momen bersama orang lain ini dapat membuat hubungan menjadi tegang. 

Orang-orang di sekitar mungkin merasa tertekan atau lelah karena harus terus-menerus meyakinkan atau menenangkan mereka. 

Ini bisa membuat hubungan dengan keluarga, teman, atau pasangan menjadi kurang harmonis dan bahkan berpotensi merenggang.

6. Mengurangi kebahagiaan dan kesejahteraan hidup

Pada akhirnya, overthinking memiliki dampak yang signifikan terhadap tingkat kebahagiaan seseorang. 

Ketika seseorang terlalu fokus pada kekhawatiran dan skenario buruk, mereka jarang memiliki kesempatan untuk benar-benar menikmati hidup. 

Pikiran yang penuh dengan hal-hal negatif atau kecemasan membuat seseorang sulit merasakan momen-momen sederhana yang seharusnya membawa kebahagiaan.

BACA JUGA:Dinas PMD Awasi Penggunaan Dana Insentif Kemenkeu

Misalnya, saat berlibur, seseorang yang overthinking mungkin terlalu khawatir tentang rencana perjalanan, cuaca, atau pengeluaran, sehingga mereka gagal menikmati keindahan pemandangan atau kebersamaan dengan keluarga. Kecenderungan ini membuat mereka kehilangan kesempatan untuk merasakan ketenangan dan kepuasan.

Selain itu, kebiasaan overthinking yang berkelanjutan dapat membuat seseorang merasa hampa dan tidak bersemangat menjalani hidup. 

Kesejahteraan emosional yang terus-menerus terganggu akan mempengaruhi cara seseorang merespon kebahagiaan, mengurangi rasa syukur, dan menghalangi kemampuan mereka untuk merasa damai.

Kategori :