KORANRB.ID - Terlupakan, ditengah arus moderenisasi saat ini, berbagai permainan tradisional ini mulai jarang terlihat dan dimainkan oleh anak-anak kecil, kembali mengingat Inilah beberapa permainan yang asik dimainkan pada masanya.
Seiring kemajuan teknologi, dengan hadirnya permainan digital dan gadget telah menggeser perhatian anak-anak ke dunia virtual, sehingga mainan tradisional ini semakin jarang dikenali.
Namun mainan tradisional tetap menjadi bagian yang tidak bisa tergantikan dari warisan budaya, Mainan ini tidak hanya menjadi sarana hiburan, namun juga memiliki nilai edukasi, sosial, dan budaya yang penting bagi anak-anak.
Kali ini KORANRB.ID akan mengenalkan dan mengingatkan beberapa jenis mainan tradisional yang mungkin saja pernah kamu lihat atau mainkan sebelumnya.
1. Gasing
Gasing adalah mainan berbentuk bulat yang bisa berputar saat diputar dengan tali. Di Bengkulu, gasing terbuat dari kayu dengan berbagai jenis kayu yang diukir dan dihaluskan sedemikian rupa agar stabil saat berputar. Permainan ini bukan hanya hiburan, tapi juga sarana latihan koordinasi motorik bagi anak-anak.
BACA JUGA:Jangan Pernah Lakukan! Ini yang Bisa Terjadi Jika Gunakan Laptop di Atas Kasur
2. Congklak
Permainan ini menggunakan papan berlubang dan biji-bijian kecil, dimainkan oleh dua orang yang saling berpindah biji untuk mengisi lubang, congklak mengajarkan anak berhitung dan berpikir strategis, serta melatih kesabaran dan ketelitian.
3. Engklek
Engklek adalah permainan melompat-lompat di atas petak yang digambar di tanah, biasa dimainkan oleh dua orang atau lebih. Selain melatih keseimbangan, engklek juga meningkatkan koordinasi dan konsentrasi anak-anak.
4. Kelereng
Bola kecil yang terbuat dari marmer dan kaca ini sangat asyik dimainkan pada masanya, ada berbagai jenis permainan yang bisa dimainkan dengan kelereng ini, Kelereng juga dapat melatih anak-anak dalam berpikir strategis, serta meningkatkan ketepatan dan keterampilan tangan.
5. Egrang
Egrang adalah tongkat bambu yang digunakan untuk berjalan di atas tanah. Anak-anak belajar menjaga keseimbangan dengan berjalan di atas egrang, dan biasanya permainan ini diadakan sebagai lomba di festival atau perayaan adat.